Tadarus dengan Pengeras Suara di NTB Dibatasi sampai Pukul 10 Malam 

Menjaga toleransi selama bulan suci Ramadan 

Mataram, IDN Times - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) membatasi tadarus dengan pengeras suara di masjid dan musala selama bulan Ramadan hingga pukul 22.00 Wita.

Pembacaan Quran selanjutnya diminta agar tidak mempergunakan pengeras suara. 

Kebijakan ini sebagai wujud toleransi agar penggunaan pengeras suara ini tidak mengganggu masyarakat lainnya. 

"Masih menggunakan aturan yang lama soal pengeras suara. Aturan yang baru belum ada, berarti masih menggunakan aturan yang lama. Kalau tahun lalu diatur sampai jam 10 malam menggunakan pengeras suara," kata Pelaksana Tugas Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag NTB Muhammad Amin, Kamis (23/3/2023).

1. Supaya saudara muslim dan non muslim tidak terganggu

Tadarus dengan Pengeras Suara di NTB Dibatasi sampai Pukul 10 Malam Plt Kabag TU Kanwil Kemenag NTB, Muhammad Amin (IDN Times/Muhammad Nasir)

Amin menjelaskan, pengaturan penggunaan pengeras suara selama bulan Ramadan ini dengan tujuan agar muslim dan non muslim tidak terganggu. Khususnya selama beristirahat di malam hari.

Ia meminta pengurus masjid dan musala agar memperhatikan ketentuan dari Kemenag NTB ini. 

"Karena besok mereka mau puasa dan sebagainya. Untuk menghindari supaya saudara yang sedang istirahat tidak terganggu karena besok harus melaksanakan ibadah puasa, melaksanakan tugas sehari-hari dan sebagainya," ujar Amin.

Baca Juga: Hilal Awal Ramadan 1444 H Terlihat di NTB, Ketinggian Capai 7 Derajat

2. Bangun semangat toleransi

Tadarus dengan Pengeras Suara di NTB Dibatasi sampai Pukul 10 Malam Ilustrasi toleransi beragama. (IDN Times/Sukma Shakti)

Pada bulan Ramadan 1444 H, diharapkan terus dibangun semangat toleransi di NTB. Bagi yang non muslim diharapkan supaya menghargai yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

"Semangat toleransi supaya terus kita bangun, saling menjaga, saling memelihara, saling menghargai, saling menghormati dalam pelaksanaan ibadah masing-masing," harapnya.

3. Gubernur NTB keluarkan surat edaran

Tadarus dengan Pengeras Suara di NTB Dibatasi sampai Pukul 10 Malam Ilustrasi pengeras suara masjid. (Pexels.com/Jens Mahnke)

Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengeluarkan Surat Edaran tentang Imbauan menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan Ramadan. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) NTB Yusron Hadi mengatakan, surat edaran gubernur itu berisi enam poin selama bulan Ramadan.

  1. Pembatasan berjualan restoran, warung makan, kafe, dan lainnya. 
  2. Hiburan malam dan karaoke agar menutup sementara selama bulan Ramadan.
  3. Penggunaan pengeras suara saat menjalankan ibadah tetap mempertimbangkan waktu, situasi masyarakat.
  4. Dilarang keras memperjualbelikan atau membunyikan petasan, mercon dan sejenisnya.
  5. Masyarakat diminta memanfaatkan momentum bulan Ramadan meningkatkan kualitas keimanan.
  6. Mempererat tali silaturahmi antar sesama dan meningkatkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. 

Baca Juga: Pakaian Bekas Impor Dilarang, Pedagang: Mematikan Usaha Rakyat!

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya