Pj Gubernur NTB Menolak Kerahkan Pegawai untuk Beli Tiket MXGP 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - PT Samota Enduro Gemilang (SEG) telah mengantongi izin penggunaan lahan eks Bandara Selaparang sebagai lokasi untuk dua seri kejuaraan dunia balap motocross atau Motocross Grand Prix (MXGP) 2024. Selain itu, SEG juga telah menerima surat rekomendasi dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB untuk gelaran MXGP 2024.
Meski demikian, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menolak mendukung pagelaran MXGP 2024 secara berlebihan, seperti mengerahkan organisasi perangkat daerah (OPD) setempat agar membeli tiketnya.
"Kami mendukung dengan doa, tetapi tidak ada pengerahan OPD untuk membeli tiket dan lain sebagainya," kata Gita di Pendopo Wali Kota Mataram, Senin (10/6/2024).
1. Kepala OPD trauma diminta beli tiket MXGP
Gita klaim para kepala OPD-nya mengalami trauma pada pagelaran MXGP tahun-tahun sebelumnya di mana mereka terkesan "dipaksa" untuk membeli tiket menonton balapan. Menurutnya, para kepala OPD merasa takut akan terjerat kasus hukum dalam prosesnya.
Salah satu contohnya, kasus korupsi PT Anugerah Mitra Graha (AMG) di mana peruntukannya terdapat dana yang digunakan untuk pembelian tiket MXGP tahun 2022.
Dalam kasus tersebut, seorang pejabat dari Dinas ESDM NTB yang ditetapkan sebagai terdakwa meminta uang kepada pimpinan PT AMG sebesar Rp50 juta untuk pembelian tiket MXGP. Namun, hanya sejumlah Rp35 juta yang diberikan.
"Ada ketakutan bahwa dalam pelaksanaan MXGP kali ini, Kepala Dinas akan kembali diminta untuk membeli tiket dengan imbalan gratis. Trauma itu masih membayangi para Kepala OPD," ungkap Gita.
Gita menegaskan bahwa Pemprov NTB tidak ingin terlibat dalam event internasional yang berpotensi bermasalah. Mengingat gelaran MXGP di tahun-tahun sebelumnya masih menyisakan berbagai masalah, termasuk utang yang belum diselesaikan.
Pada gelaran MXGP Lombok di Sirkuit Selaparang tahun 2023, misalnya, nama Pemprov NTB digunakan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) lahan eks Bandara Selaparang sebesar Rp700 juta. Selain itu, penyelenggara acara juga masih berutang ratusan juta kepada IMI Pusat.
Baca Juga: Jadwal Kapal DLU Rute Surabaya - Lombok pada 11 - 16 Juni 2024
2. Fokus menyehatkan APBD
Gita meminta penyelenggara untuk berkoordinasi dengan semua pihak terkait agar pelaksanaan event tersebut tidak menimbulkan masalah seperti pada tahun sebelumnya. Namun, jika penyelenggara membutuhkan dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pelaksanaan MXGP Lombok 2024, Pemprov NTB tidak memiliki alokasi anggaran untuk itu.
Ia menyampaikan bahwa saat ini Pemprov NTB sedang berfokus pada upaya untuk menyehatkan APBD tahun 2024. Hal ini karena masih terdapat banyak utang yang harus diselesaikan oleh pemerintahan sebelumnya, yang menjadi tanggung jawab pada tahun 2024 ini.
"Keuangan APBD provinsi kita saat ini sedang tidak sehat. Prioritas kita saat ini adalah untuk menyehatkan APBD tersebut. Selain itu, ada banyak event lain seperti Kejuaraan Nasional yang menjadi prioritas kami," tegas Gita.
3. SEG akan masifkan koordinasi
Media Director MXGP Indonesia Baiq Yulia Rahmawati memastikan, bahwa dua seri gelaran MXGP 2024 akan digelar di Sirkuit Selaparang, Kota Mataram. Seri pertama akan diselenggarakan pada tanggal 28-30 Juni, sedangkan seri kedua akan dilaksanakan pada tanggal 6-7 Juli 2024.
Yulia menjelaskan bahwa dengan mendapatkan dukungan untuk penyelenggaraan MXGP Lombok 2024, PT SEG akan melakukan koordinasi secara massif dan terarah dengan semua pihak. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah serta hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.
Tiket untuk MXGP Indonesia 2024 akan mulai dijual pada tanggal 1 Maret dan tersedia melalui www.tiketapasaja.com. Jenis tiket yang ditawarkan meliputi Festival seharga Rp100.000, Tribune seharga Rp350.000, VIP seharga Rp4.000.000, dan Paddock Pass seharga Rp250.000.
Baca Juga: Menambah Beban Pekerja, Gen Z di NTB Tolak Potong Gaji untuk Tapera