Pin Resmi yang Dipakai Kepala Negara Delegasi G20 Buatan UMKM Lombok

Berawal dari ketertarikan Presiden Jokowi

Mataram, IDN Times - Pin logo Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, ternyata dibuat UMKM asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pin tersebut tersemat di dada para kepala negara delegasi G20.

Pin tersebut diproduksi UMKM asal NTB, Lombok Pearl. Pemilik Lombok Pearl, Riana Meilia mengaku tidak menyangka produknya digunakan di KTT G20. "Tidak menyangka dan prosesnya lama sampai digunakan di KTT G20 itu,"ungkap Riana di Mataram, Kamis (17/11/2022).

1. Berawal dari pameran di Mandalika, sempat dikunjungi Presiden Jokowi

Pin Resmi yang Dipakai Kepala Negara Delegasi G20 Buatan UMKM LombokPemilik Lombok Pearl, Riana Meilia. (dok. Diskominfotik NTB)

Riana menceritakan awal mulai produknya digunakan di KTT G20 Bali. Awal 2022, ia mengikuti pameran di Mandalika, Lombok Tengah. Saat itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat berkunjung ke booth Lombok Pearl.

Jokowi tertarik melihat desain perhiasan berbentuk sayap kumbang. Presiden saat itu mengatakan desain itulah yang dicari untuk menjadi pin resmi KTT G20. Kemudian Presiden Jokowi meminta Riana untuk mengerjakannya.

Sejak saat itu, ia menunggu jawaban dari panitia G20. Hingga pada Agustus 2022, ia diminta mengirimkan desain dan profil usaha.

Baca Juga: Uang Kerohiman 80 Hektare Lahan KEK Mandalika Disinyalir Salah Bayar 

2. Pin untuk pejabat VIP dan VVIP Delegasi G20

Pin Resmi yang Dipakai Kepala Negara Delegasi G20 Buatan UMKM LombokPin resmi KTT G20 yang diproduksi UMKM dari Lombok. (dok. Diskominfotik NTB)

Setelah melalui proses kerja sama, Riana mulai mengerjakan pin berbahan perak untuk pejabat VIP dan VVIP delegasi G20 sebanyak 170 buah dengan kontrol kualitas tinggi. Riana mengatakan para perajin dapat memenuhi standar yang ditetapkan panitia G20 dari presisi desain dan pengerjaan.

Termasuk juga memastikan pin itu tidak lepas saat dipakai dengan berkali kali uji coba. Pin resmi KTT G20 ini dibuat dan dikemas dari bahan lokal, khusus pin VVIP disepuh dengan emas 24 karat.

3. Sempat terdampak pandemik, perajin mengundurkan diri dan bekerja serabutan

Pin Resmi yang Dipakai Kepala Negara Delegasi G20 Buatan UMKM LombokPin resmi KTT G20 yang dibuat UMKM dari Lombok. (dok. Diskominfotik NTB)

Riana menambahkan, dirinya memulai usaha sejak tahun 2000 dengan 30 perajin di Desa Ungga, Lombok Tengah. Usahanya sempat terdampak pandemik COVID-19, dan para perajin mengundurkan diri dan bekerja serabutan.

Saat ini, ada 15 perajin yang bekerja di Lombok Pearls. Riana mengaku semakin percaya diri dengan kemampuan dan kualitas produk yang dihasilkan terutama para perajin binaannya. "UKM kita hanya perlu menjaga kualitas dan rajin mengikuti event terutama di Jakarta sebagai pintu," ujar Riana.

Riana yakin pasar akan selalu terbuka lebar bagi UKM NTB dan bersaing dengan kreativitas dan kualitas. Salah seorang perajin perak Desa Ungga, Kahar (52) mengaku bangga produk yang dihasilkan dipakai oleh pejabat negara di KTT G20.

Kahar menekuni profesinya sejak 1990. Ia mengaku cukup berhati-hati dalam proses pengerjaan pin resmi KTT G20 ini. Karena sesuai ketentuan, desain motif, dimensi panjang dan lebar serta presisi berat harus sesuai dan tepat.

"Walaupun tinggal di desa, tapi karya bersaing global," kata Kahar bangga.

Baca Juga: Hingga Oktober, Realisasi Investasi di NTB Tembus Rp15,43 Triliun 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya