Pertama di Asia Tenggara, NTB Gandeng Google Kurangi Emisi Karbon

Lombok Barat, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Google untuk mengurangi emisi karbon melalui penggunaan sistem Environmental Insights Explorer (EIE). EIE merupakan salah satu produk Google untuk membantu Pemerintah mengurangi emisi karbon di daerahnya.
EIE menyediakan insight yang menggunakan data pemetaan untuk membentuk Kapabilitas Pemodelan dari suatu daerah tersebut. NTB menjadi daerah pertama di Asia Tenggara peluncuran EIE.
1. EIE membantu pemerintah mengurangi emisi berbahaya
Kepala Hubungan Publik Asia Tenggara dan Frontier Asia Selatan dari Google, Ryan Rahardjo menyatakan Google sangat antusias melihat NTB menjadi lokasi peluncuran EIE pertama di Asia Tenggara.
"Kami percaya EIE akan menjadi alat penting yang dapat membantu pemerintah, perencana, dan warga dalam mencari solusi untuk mengurangi emisi berbahaya," kata
Ryan saat peluncuran EIE di Kawasan Wisata Senggigi Lombok Barat, Kamis (21/4/2022).
Saat ini, EIE dapat diakses para perencana kota di lebih dari 4.000 kota dan daerah di Indonesia. EIE menyediakan big data dari daerah yang di dalamnya terdapat analisis sehingga dapat membantu Pemerintah merancang strategi untuk mengurangi emisi secara efektif.
Baca Juga: Dibangun Tahun Ini, Investor Kereta Gantung Rinjani Garap Amdal
2. Berikan akses data kepada pengambil kebijakan di NTB
EIE sebuah platform yang dikembangkan dengan menganalisis data pemetaan global Google yang komprehensif serta faktor-faktor standar untuk emisi gas rumah kaca (GRK). Google memberikan akses kepada perencana dan pengambil kebijakan kota di NTB, lokasi peluncuran yang pertama di Asia Tenggara.
Dengan penambahan 91 kota dan wilayah di NTB, setidaknya sebanyak 328 kota di seluruh dunia sudah menyediakan data mereka melalui platform ini agar dapat dilihat masyarakat umum.
Platform ini menunjukkan perkiraan emisi gas rumah kaca dari bangunan dan transportasi. Dengan menampilkan informasi lingkungan di platform yang mudah digunakan.
"Kami ingin membantu para pengambil keputusan setempat dalam bekerja sekaligus merangsang penelitian baru tentang isu dan solusi dalam bidang ini untuk kota-kota di seluruh dunia," kata Ryan.
3. Jadikan NTB terdepan mendorong aksi pengurangan emisi karbon
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan data yang tersedia dalam platform EIE sangat penting bagi publik dan Pemda. Sehingga Pemda bisa memantau emisi gas rumah kaca di Provinsi NTB.
“Transparansi adalah hal yang penting dan input ini akan sangat berguna untuk tujuan perencanaan dan untuk menjadikan NTB provinsi yang terdepan dalam mendorong aksi pengurangan emisi karbon," kata Bang Zul - sapaan akrabnya.
Di NTB, emisi dari transportasi telah turun dalam tiga tahun terakhir berdasarkan angka ton metrik karbon dioksida ekuivalen. Berdasarkan data EIE, pada tahun 2018, emisi karbon di NTB sebanyak 3,48 juta. Pada 2019, emisi karbon turun sebesar 21 persen menjadi 2,74 juta. Selanjutnya pada 2020, emisi karbon turun sebesar 51 persen menjadi 1,33 juta.
Baca Juga: Pantai Ekas, Surga Tersembunyi di Pulau Lombok yang Sangat Indah