Penentuan 1 Syawal 1443 H, Hilal Berpotensi Terlihat di NTB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1443 H/2022, BMKG Stasiun Geofisika Mataram akan melaksanakan rukyat hilal pada Minggu (1/5/2022) sekitar pukul 17.00 WITA di Pantai Loang Baloq Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan data perhitungan atau hisab hilal yang dilakukan BMKG, ketinggian hilal pada Minggu (1/5/2022) mencapai 4 derajat lebih. Sehingga hilal berpotensi terlihat.
1. Data perhitungan hilal awal Syawal 1443 H
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, Rabu (27/4/2022) membeberkan data perhitungan atau hisab hilal awal Syawal 1443 H untuk lokasi pengamatan Pantai Loang Baloq Kota Mataram.
1. Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Kota Mataram terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Minggu, 1 Mei 2022 M, pukul 04:27 WITA;
2. Terbenam Matahari tanggal 1 Mei 2022 pukul 18:06:55 WITA dan terbenam Bulan pada pukul 18:28:54 WITA;
3. Tinggi Hilal saat matahari terbenam 4.41°;
4. Elongasi saat Matahari terbenam terjadi sebesar 5.07°;
5. Umur Bulan saat Matahari terbenam 13 jam 38 menit 59 detik;
6. Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan 21.98 menit;
7. Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam sebesar 0,32%;
"Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan rukyat hilal pada 1 Mei 2022, hilal berpotensi terlihat atau teramati. Namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan," kata Ardhi.
Baca Juga: Viral! Pantai di Bima Tercemar Limbah, Terparah Depan Depo Pertamina
2. Masyarakat dapat melihat hilal lewat live streaming
Ardhi mengatakan masyarakat luas dapat ikut melihat hilal penentu awal bulan Syawal 1443 H pada Minggu (1/5/2022) dari sore hingga petang, secara langsung online atau live streaming dengan mengakses laman BMKG http://www.bmkg.go.id/hilal dari rumah masing-masing.
Untuk mengawali bulan Syawal 1443 H/2022 masehi, kata Ardhi, umat Islam sebaiknya menunggu pengumuman Menteri Agama Republik Indonesia melalui sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal.
Bulan Syawal adalah bulan yang sangat ditunggu oleh umat Islam, karena setelah berpuasa sebulan penuh, umat Islam akan merayakan kemenangannya dari menahan hawa nafsu, makan minum dan perbuatan tercela lainnya.
Syawal adalah bulan kesepuluh dari total 12 bulan dalam kalender Hijriah yang berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan Bulan bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari.
Untuk menyambut kedatangan bulan Syawal 1443 H, BMKG telah mempersiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas-ormas Islam dan berbagai elemen masyarakat.
3. Pengamatan gunakan teropong terkomputerisasi
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, kata Ardhi, pengamatan posisi Bulan dan Matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab atau perhitungan.
Untuk memverifikasi keakuratan prediksi (hisab), BMKG melaksanakan pengamatan atau observasi (rukyat) Hilal setiap awal bulan Hijriah minimal 12 kali dalam satu tahun. Dengan mekanisme pengamatan adalah menggunakan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya Hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat. Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal.
Baca Juga: Gubernur NTB Minta PT. STM Serius Garap "Harta Karun" di Dompu