Pendaki Perempuan Edukasi Gerakan Nol Sampah di Rinjani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Geopark Rinjani dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melibatkan para pendaki perempuan dalam mengedukasi gerakan nol sampah di Gunung Rinjani lewat Women Geo Adventure Camp.
Persoalan sampah di Gunung Rinjani menjadi isu lingkungan yang penting di destinasi wisata tujuan wisatawan domestik dan mancanegara tersebut. Program zero waste yang digagas Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) harus didukung oleh seluruh pihak.
1. Rinjani bukan sekedar tempat wisata
Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyatakan Rinjani bukan sekedar tempat wisata tetapi juga menjadi pusat kehidupan di Pulau Lombok. Sehingga ia berharap Women Geo Adventure Camp dapat mendukung gerakan zero waste.
"Terutama menyelamatkan Rinjani dari sampah," kata Rohmi di Sekolah Alam Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, Sabtu (13/8/2022).
Baca Juga: Sebelum WSBK 2022, Sirkuit Mandalika akan Diperbaiki dan Dipercantik
2. Pecinta alam berperan menyelamatkan lingkungan
Wagub mengatakan peran para pecinta alam berkontribusi menyelamatkan lingkungan dan mengajak masyarakat sangat penting. Terlebih, program yang menyasar para pendaki perempuan sangat dibutuhkan setidaknya bagi komunitas para pendaki agar tidak lagi membuang sampah di Gunung Rinjani.
Pada kesempatan tersebut, Wagub juga berdialog dan menjelaskan program penanganan sampah NTB yang saat ini telah mencapai 70 persen pengurangan sejak empat tahun lalu. Ia mengingatkan para stakeholders kabuapten/ kota dan pihak terkait seperti dinas dan pemerintah desa benar-benar mengawasi persoalan sampah di tempat masing masing.
3. Program zero waste trekker
General Manager Geoapark Rinjani, Muhammad Farid Zaini mengatakan, program Zero Waste Trekker nantinya akan memberlakukan skrining sampah bagi setiap pendaki yang akan naik ke Rinjani hingga kembali. Sebagai langkah awal, para pendaki perempuan ini akan dikenalkan dengan lingkungan Rinjani dan kondisi lapangan agar dapat melakukan terobosan dalam hal penanganan sampah di Rinjani.
"Sampah Rinjani makin lama memang mengkhawatirkan. Kami berkepentingan untuk membangun pemahaman dan melakukan kebijakan nyata dan tegas agar lingkungan Rinjani makin baik," kata Farid.
Women Geo Adventure Trekker juga diikuti pendaki luar daerah yang ingin tahu tentang kegiatan pendakian bebas sampah.
Berdasarkan data Balai TNGR, jumlah sampah di Gunung Rinjani pada 2021 sebanyak 5.425,61 kg. Dengan rincian sampah pendakian sebanyak 4.736,46 kg dan sampah non pendakian 689,15 kg.
Dari jumlah sampah sebanyak itu, sebesar 69,35 persen atau 3.284,65 kg yang dibawa turun oleh pendaki. Sedangkan 30,65 persen atau 1.451,81 kg merupakan hasil clean up.
Baca Juga: Taman Loang Baloq Makin Cantik, Mataram Optimistis Juarai ADWI 2022