Pemerintah Targetkan Realisasi Investasi Rp18,5 Triliun di NTB

Realisasi investasi 2021 sebesar Rp14,7 triliun

Mataram, IDN Times - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Investasi menargetkan realisasi investasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2022 sebesar Rp18,5 triliun.
Target realisasi investasi NTB dinaikkan sebesar Rp3,5 triliun dari target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB 2019 - 2023, yaitu sebesar Rp15 triliun pada 2022.

1. Kementerian Investasi naikkan target realisasi investasi menjadi Rp1.200 triliun

Pemerintah Targetkan Realisasi Investasi Rp18,5 Triliun di NTBDPMPTSP Provinsi NTB

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Mohammad Rum mengungkapkan, Kementerian Investasi menargetkan realisasi investasi secara nasional pada 2022 sebesar Rp1.200 triliun.

Sehingga, NTB menjadi salah satu provinsi yang targetnya dinaikkan menjadi Rp18,5 triliun. "Nasional menaikkan realisasi investasi menjadi Rp1.200 triliun. Jadi dibebankan kepada beberapa provinsi untuk mengejar target Rp1.200 triliun itu. NTB dapat target Rp18,5 triliun. Naik sebesar Rp3,5 triliun dari target RPJMD NTB," kata Rum, Minggu (24/4/2022). 

Rum mengaku optimis target realisasi investasi sebesar Rp18,5 triliun akan tercapai tahun 2022. Ia melihat banyak potensi realisasi investasi di sektor pariwisata dan pertambangan tahun ini.
Di sektor pariwisata, potensi realisasi investasi masih cukup besar. Karena banyak lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang masih belum digarap. Sehingga perlu dipromosikan kepada investor.

Baca Juga: Gubernur NTB Baru Tahu Ada Sekolah Digusur Akibat Proyek Bendungan

2. Genjot investasi sektor pariwisata dan pertambangan

Pemerintah Targetkan Realisasi Investasi Rp18,5 Triliun di NTBPT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)/amman.co.id

Selain itu, potensi realisasi investasi juga cukup besar di sektor pertambangan. Ada dua perusahaan pertambangan di NTB yang sedang melakukan eksplorasi dan membangun smelter di Pulau Sumbawa.

Dua perusahaan pertambangan itu adalah PT Sumbawa Timur Mining (STM) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). PT. STM saat ini masih melakukan ekplorasi pertambangan di Kecamatan Huu Kabupaten Dompu. Potensinya cukup besar mencapai 2 miliar ton emas dan tembaga onto.

Sedangkan PT AMNT saat ini sudah mulai menyiapkan proses konstruksi pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat. "Smelter AMNT juga termasuk potensi kita. Mudahan segera lancar. Sudah ada progresnya. Kemarin mereka mulai mencari bahan-bahan galian batu," ungkap Rum.

3. Potensi investasi di Samota dan Lasakosa

Pemerintah Targetkan Realisasi Investasi Rp18,5 Triliun di NTBKepala DPMPTSP NTB Mohammad Rum (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selain itu, kata Rum, investasi di kawasan Samota (Teluk Saleh, Moyo dan Tambora ) di Kabupaten Sumbawa dan Dompu juga cukup besar. Begitu juga kawasan Lambu, Sape, Komodo dan Sangiang (Lasakosa) di Kabupaten Bima. Kawasan ini berdekatan dengan pengembangan pariwisata Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kita coba gali semua. Termasuk pengembangan food estate di Labangka dan Teluk Santong Kabupaten Sumbawa," ujar Rum.

Pada 2021, realisasi investasi di NTB mencapai Rp14,7 triliun baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Dengan rincian pada semester 1 sebesar Rp5,9 triliun dan semester 2 sebesar Rp8,8 triliun.

Baca Juga: Kabar Baik! Pemprov NTB akan Serahkan SK Pengangkatan 1.160 Guru PPPK 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya