Pelaku Wisata NTB akan Datangkan 5.000 Wisatawan saat Libur Nataru 

Dorong penerbangan langsung Lombok - Guangzhou Cina

Mataram, IDN Times - Pelaku wisata Nusa Tenggara Barat (NTB) belum merasakan dampak resesi global terhadap kunjungan wisatawan. Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB telah mendapatkan reservasi sebanyak 5.000 kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke NTB.

"Hari ini kita belum merasakan dampak resesi global. Tetapi Astindo terus berjuang mendatangkan wisatawan karena dalam kondisi resesi ada sebagian wisatawan tidak merasakan dampaknya," kata Ketua Astindo Provinsi NTB, Sahlan M. Saleh di Mataram, Rabu (23/11/2022).

1. Dapatkan reservasi 5.000 kunjungan wisatawan

Pelaku Wisata NTB akan Datangkan 5.000 Wisatawan saat Libur Nataru Ketua Astindo Provinsi NTB Sahlan M. Saleh. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sahlan menyebutkan pada Desember mendatang atau saat libur Nataru, Astindo NTB bersama anggotanya telah menerima reservasi sebanyak 5.000 kunjungan wisatawan. Sebanyak 5.000 kunjungan wisatawan itu, terbanyak wisatawan domestik atau Nusantara, sedangkan wisatawan mancanegara sekitar 200 orang.

"Pada Desember ini, kita mendapat reservasi dari wisatawan asing seperti Singapura, Australia, Rusia. Kita terus mendapatkan reservasi untuk liburan Natal dan tahun baru. Sekitar 5.000 wisatawan, wisatawan asing sekitar 200 orang," sebutnya.

Baca Juga: Transaksi Jualan UMKM NTB saat WSBK Mandalika Capai Rp1,7 Miliar 

2. Transaksi Mandalika Travel Mart mencapai Rp30 miliar

Pelaku Wisata NTB akan Datangkan 5.000 Wisatawan saat Libur Nataru Bukit Pantai Seger Mandalika Lombok Tengah ramai dikunjungi wisatawan sambil berswafoto. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sahlan menyebutkan pada Oktober lalu, pihaknya menggelar Mandalika Travel Mart dengan mendatangkan buyer dari dalam dan luar negeri. Dalam gelaran Mandalika Travel Mart 2022, jumlah transaksi mencapai Rp30 miliar untuk liburan Nataru.

"Harapan kita kedepan bagaimana terus berjuang bersama-sama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," katanya.

Menurut Sahlan, ketika terjadi pandemik COVID-19 pada 2020 dan 2021, wisatawan tetap ada yang berkunjung ke NTB. Karena masih ada bisnis yang tetap leading di tengah pandemik seperti bisnis di bidang kesehatan.

"Katakan nanti ada resesi global, tapi ada sektor yang tidak terkena resesi seperti ritel. Sehingga kita tetap upayakan wisatawan Eropa dan Asia," ujarnya.

3. Dorong pembukaan penerbangan langsung Lombok - Guangzhou Cina

Pelaku Wisata NTB akan Datangkan 5.000 Wisatawan saat Libur Nataru Susana di Bandara Internasional Lombok saat jelang perhelatan WSBK Mandalika 2022. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Saat ini, kata Sahlan, Australia menjadi pasar potensial pariwisata NTB. Kemudian Eropa dan China. Bahkan, ia mengatakan potensi wisatawan dari Cina cukup besar tetapi belum digarap maksimal. Sahlan menyebutkan wisatawan terbesar di dunia saat ini adalah dari China.

Untuk itu, pihaknya mendorong Pemda dan stakeholders terkait agar mengupayakan pembukaan penerbangan langsung Lombok - Guangzhou, Cina. "Harapan kita setelah banyak jualan. Direct flight Lombok - Guangzhou Cina dibuka. Dari dulu harapannya segera dibuku," harapnya.

Baca Juga: Apindo Khawatir Pengusaha Enggan Berinvestasi karena Kenaikan UMP 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya