Malaysia Buka 8.000 Job Order Pekerja Ladang Sawit, Gaji Rp5 - 7 Juta 

Pekerja migran asal NTB diincar perusahaan Malaysia

Mataram, IDN Times - Sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Malaysia membuka 8.000 job order. Mereka fokus mencari pekerja migran asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Malaysia memberikan gaji paling rendah Rp5 juta atau 1.500 Ringgit Malaysia per bulan.

"Meskipun lebih mahal bayarnya mungkin karena kinerja lebih bagus. Lebih baik mereka ngambil tenaga kerj dari NTB. Karena dari sisi budaya, agama sama," kata Aryadi di Mataram, Selasa (30/8/2022).

1. Gaji antara Rp5 - 7 juta

Malaysia Buka 8.000 Job Order Pekerja Ladang Sawit, Gaji Rp5 - 7 Juta Calon pekerja migran asal NTB diantar keluarganya. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aryadi menyebutkan perusahaan sawit di Malaysia menetapkan upah minimum sebesar 1.500 Ringgit Malaysia per bulan atau sekitar Rp5 juta. Para pekerja dibayar harian sebesar 57 Ringgit Malaysia dan bekerja selama 7 jam per hari.

Jika ada yang bekerja di atas 7 jam maka dihitung lembur. "Sehingga kalau sudah bekerja lebihdari 6 bulan di sana, gak ada yang gajinya Rp5 juta. Pasti Rp6 - 7 juta. Karena dia sudah terampil," kata Aryadi.

Baca Juga: Unram Diduga Melarang Seminar Nasional dengan Pembicara Rocky Gerung

2. Pekerja migran asal NTB incaran perusahaan sawit Malaysia

Malaysia Buka 8.000 Job Order Pekerja Ladang Sawit, Gaji Rp5 - 7 Juta Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aryadi menyebutkan jumlah pekerja migran yang dibutuhkan perusahaan perkebunan sawit Malaysia saat ini sebanyak 8.000 orang. Hal itu berdasarkan jumlah job order yang ada. Dari jumlah itu, sebanyak 2.460 pekerja migran sudah diberangkatkan ke Malaysia.

Ia mengungkapkan alasan perusahaan sawit Malaysia lebih memilih pekerja asal NTB. Karena mereka melihat kinerja pekerja migran asal NTB yang bekerja di perkebunan sawit cukup bagus.

"Malaysia itu fokus nyarinya ke NTB. Karena kalau dilihat dari kinerja orang-orang NTB yang kerja di perkebunan sawit itu dianggap paling terampil di sana. 80 persen pekerja perkebunan sawit di Malaysia itu dari NTB," tuturnya.

3. Perusahaan berikan uang Rp2,5 juta

Malaysia Buka 8.000 Job Order Pekerja Ladang Sawit, Gaji Rp5 - 7 Juta Calon pekerja migran asal NTB langsung dibuatkan rekening. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB ini menambahkan calon pekerja migran yang akan diberangkatkan mendapatkan uang dari perusahaan sebesar Rp2,5 juta. Uang saku itu merupakan penggantian dari biaya yang dikeluarkan calon pekerja migran untuk mengurus paspor, dan medical check up.

Sehingga, kata Aryadi, calon pekerja migran tidak mengeluarkan uang sepeserpun alias Rp0. "Uang Rp2,5 juta yang diberikan adalah biaya yang dipakai untuk mengurus medical check up dan paspor. Sebagai bentuk komitmen perusahaan. Diurus dulu, setelah komit berangkat baru dikembalikan Rp2,5 juta," jelasnya.

Baca Juga: Moyo Satonda di Sumbawa akan Ditetapkan Jadi Taman Nasional 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya