Lumbung Sapi Nasional, Harga Daging di NTB Tembus Rp130 Ribu Per Kg

Pemda klaim kenaikan masih terkendali

Mataram, IDN Times - Meskipun Nusa Tenggara Barat (NTB) menyandang predikat lumbung sapi nasional namun harga daging masih cukup mahal. Apalagi menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1443 H, harga daging sapi mulai merangkak naik menjadi Rp130 ribu per kg.

Dinas Perdagangan Provinsi NTB mencatat ada kenaikan harga bahan pokok termasuk daging sapi dan ayam seminggu jelang lebaran. Kenaikaan harga bahan pokok naik dikisaran 5 - 10 persen.

1. Harga daging sapi naik Rp5.000 per kg

Lumbung Sapi Nasional, Harga Daging di NTB Tembus Rp130 Ribu Per Kgilustrasi daging sengkel (instagram.com/walnutrangefarms.com)

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Fathurrahman mengatakan ada pergerakan kenaikan bahan pokok terutama daging sapi dan ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram.

"Harga bahan pokok memang ada pergerakan dari hari kemarin naik terutama daging sapi dari Rp125.000 menjadi Rp130.000 per kg. Karena ada beberapa faktor sehingga terjadi kenaikan," kata Fathurrahman dikonfirmasi di Mataram, Selasa (26/4/2022).

Kenaikan harga daging sapi sebesar Rp5.000 per kg disebabkan harga di tempat pemotongan hewan juga naik. Sehingga pedagang menyesuaikan harganya di pasar.

Sementara daging ayam mengalami kenaikan harga sebesar Rp2.000 per kg. Sebelumnya, harga daging ayam sebesar 43.000 menjadi Rp45.000 per kg. Kenaikan harga daging ayam juga dipicu harga di distributor yang mengalami kenaikan. Sehingga para pedagang menyesuaikan harga di pasar.

"Kemudian cabai juga naik dari Rp25.000 menjadi Rp30.000 per kg. Cabai besar juga naik begitu juga bawang merah naik Rp1.000 per kg dari harga Rp25.000," sebut Fathurrahman.

Baca Juga: Kadis LHK NTB: Porter Jangan Khawatir Kehadiran Kereta Gantung Rinjani

2. Kenaikan harga bahan pokok diklaim masih terkendali

Lumbung Sapi Nasional, Harga Daging di NTB Tembus Rp130 Ribu Per Kgilustrasi memotong daging sapi dengan memperhatikan seratnya (Unsplash.com/Usman Yousaf)

Meskipun terjadi kenaikan harga bahan pokok jelang lebaran, Fathurrahman mengatakan masih terkendali. Karena kenaikannya tidak terlalu signifikan masih di kisaran 5 - 10 persen.

"Stok daging sendiri sebenarnya cukup. Ini lebih kepada kebutuhan meningkat seminggu jelang lebaran yang meningkat. Tetapi secara ketahanan dan kebutuhan mencukupi untuk daging dan lainnya," ujarnya.

3. Datangkan 44.000 ekor sapi potong dari Pulau Sumbawa

Lumbung Sapi Nasional, Harga Daging di NTB Tembus Rp130 Ribu Per KgIlustrasi penjualan daging sapi dan daging kerbau. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB drh. Khairul Akbar mengatakan mahalnya harga daging sapi di Pulau Lombok karena ketersediaan sapi yang kurang dibandingkan jumlah kebutuhan.

Sehingga, Disnakeswan NTB mengambil kebijakan mendatangkan 44.000 ekor sapi potong per tahun dari Pulau Sumbawa untuk memenuhi kebutuhan daging di Pulau Lombok.

"Kenaikan harga itu karena hukum pasar juga. Kalau jumlah terbatas, kebutuhan banyak maka harga menjadi lebih tinggi. Makanya ini kami antisipasi juga," kata Khairul.

Sebagai daerah yang menjadi lumbung sapi nasional, NTB juga memasok kebutuhan sapi potong untuk daerah lainnya seperti Jabodetabek. Sehingga itu juga yang membuat harga daging sapi di NTB sedikit naik.

Jumlah sapi potong asal NTB yang dikirim ke luar daerah per tahun sebanyak 16.500 ekor. Daerah asal sapi tersebut paling banyak di Kabupaten Bima mencapai 12.500 ekor. Bahkan, Mei mendatang akan dikirim sebanyak 550 ekor sapi potong menggunakan kapal tol laut dari Pulau Sumbawa.

"Pada Idul Fitri kebutuhannya meningkat sekitar 10 persen. Untuk daging sapi kebutuhannya 57,17 ton per hari. Kemudian daging ayam 48,11 ton per hari dan telur ayam ras 80,19 ton per hari," ungkap Khairul.

Baca Juga: Duh! Rp2,6 Triliun Dana APBD di NTB Nganggur Gak Terpakai

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya