Kebijakan Pemda Lotara Dinilai 'Ribet', Wisatawan Gak Nyaman ke Gili 

Benahi fasilitas dan keamanan public boat

Mataram, IDN Times - Kebijakan Pemda Lombok Utara (Lotara) yang menerapkan one gate system untuk kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali menuju Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) menuai protes karena dianggap ribet. Wisatawan yang kembali ke Bali harus lewat Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

Dari kawasan Gili Tramena, wisatawan naik public boat yang dioperasikan Koperasi Karya Bahari menuju Pelabuhan Bangsal. Kemudian dari Pelabuhan Bangsal, wisatawan baru bisa diangkut menggunakan kapal cepat menuju Bali. Hal ini membuat wisatawan menjadi tidak nyaman, di samping panjangnya antrean.

1. Kebijakan perlu dievaluasi

Kebijakan Pemda Lotara Dinilai 'Ribet', Wisatawan Gak  Nyaman ke Gili Public boat di Pelabuhan Bangsal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wakil Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB, Hery Nurcahyono mengatakan kebijakan itu perlu dievaluasi. Karena tamu dan travel agent yang membawa wisatawan ke Gili Tramena merasa terganggu.

"Pastinya saat ini sejak dilakukan uji coba sangat mengganggu wisatawan. Tapi kita menghormati kebijakan Pemda. Tapi perlu ditinjau ulang. Kita harus perhatikan kenyamanan tamu. Supaya tamu merasa nyaman, tidak antrean panjang," kata Hery dikonfirmasi IDN Times, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Mandalika Travel Mart Targetkan Transaksi Rp30 Miliar 

2. Cari solusi yang menguntungkan semua pihak

Kebijakan Pemda Lotara Dinilai 'Ribet', Wisatawan Gak  Nyaman ke Gili Kepala Dispar NTB Yusron Hadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB Yusron Hadi mengatakan kebijakan Pemda Lombok Utara itu masih dilakukan uji coba. Namun, melihat banyaknya keluhan dari masyarakat dan wisatawan maka perlu dilakukan evaluasi.

"Sehingga harus segera dicari solusi yang tepat, menguntungkan semua pihak. Tinggal duduk bersama para pihak menemukan formulasi yang tepat," kata Yusron.

Menurutnya, ada tiga hal yang patut dipertimbangkan. Pertama, terkait dengan akses dan kenyamanan wisatawan menuju ke Gili Tramena. Kedua, kesejahteraan masyarakat di Gili Tramena maupun wilayah Pemenang. Serta ketiga, harus memperhatikan secara teknis mengenai aspek pelabuhan baik di Bangsal dan Gili Tramena termasuk aspek perairan yang merupakan kawasan konservasi laut nasional.

"Berpijak dari tiga hal tersebut untuk menentukan formulasi yang tepat. Kemarin kita melakukan pertemuan dipimpin Wakil Bupati Lombok Utara, pelaku wisata Gili dan pemenang serta OPD terkait," terang Yusron.

3. Benahi fasilitas dan keamanan public boat

Kebijakan Pemda Lotara Dinilai 'Ribet', Wisatawan Gak  Nyaman ke Gili Public boat yang dioperasikan Koperasi Karya Bahari untuk mengangkut wisatawan dari Pelabuhan Bangsal menuju Gili Trawangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Yusron menjelaskan penerapan one gate system memang penting. Tetapi harus dilakukan pembenahan terkait fasilitas dan keamanan public boat yang akan ditumpangi wisatawan dari Gili Tramena menuju Pelabuhan Bangsal.

"Semua harus berbenah. Public boat juga harus mempertimbangkan ketersediaan dan fasilitas keamanannya atau safety. Jangan sampai terjadi penumpukan di Bangsal dan Gili. Sehingga harus segera diambil kebijakan yang baik," ujarnya.

Terkait dengan adanya keluhan wisatawan dengan penerapan one gate system, kata Yusron menjadi atensi bersama. Wisatawan harus dijadikan tamu yang merasa nyaman ketika berkunjung ke Gili Tramena.

Wakil Bupati Lombok Utara Danny Carter Febrianto Ridawan mengatakan Pemda menerima masukan dan saran guna perbaikan sistem pelayanan di destinasi wisata kedepan

"Kami dari pemerintah ingin membuat regulasi agar mendapat nilai positif dari destinasi wisata. Permasalahan Gili karena banyak elemen wisata di sana, kami harus diberikan masukan dan saran untuk kedepan lebih baik," kata Danny.

Danny mengatakan kebijakan yang dikeluarkan Bupati itu merupakan salah satu uji coba yang dilaksanakan dalam melakukan pembenahan sistem. Menurut Danny, akan dilakukan evaluasi dari masukan pengusaha di Gili Tramena.

"Marilah kita bersama-sama menjaga kondusivitas khususnya di daerah destinasi wisata tiga gili. Kami janjikan secepatnya akan memberikan keputusan terkait permasalahan transportasi antar tiga gili," ucap Danny.

Baca Juga: PLN Siapkan Listrik Tanpa Kedip Jelang WSBK Mandalika 2022 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya