Isu Penculikan Anak saat Main Lato-lato, Kapolres Mataram: Itu Hoaks!

Isu penculikan anak bikin masyarakat resah

Mataram, IDN Times - Isu penculikan anak-anak yang sedang asyik bermain lato-lato di wilayah Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, viral di media sosial (medsos). Isu hoaks tersebut membuat masyarakat resah bahkan semakin santer setelah beredar di banyak group WhatsApp.

"Isu penculikan di Kecamatan Narmada itu tidak benar, " tegas Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa di Mataram, Kamis (2/2/2023).

1. Awal munculnya isu penculikan anak

Isu Penculikan Anak saat Main Lato-lato, Kapolres Mataram: Itu Hoaks!Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Munculnya isu penculikan anak berawal dari adanya dua orang pria yang menggunakan sepeda motor Honda jenis Scoopy berhenti di dekat seorang anak usia 7 tahun yang sedang asyik main lato-lato. Anak tersebut kemudian di dekati oleh salah seorang pria tersebut dan menanyakan sesuatu.

Bibik dari anak tersebut yang menyaksikan dari dalam rumah berteriak spontan "penculik". Karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap anak tersebut. Mendengar teriakan tersebut kedua pria yang mengendarai Scoopy itu kabur ke arah utara dan berhenti lagi di depan sebuah kios dengan jarak 40 meter dari tempat anak 7 tahun tersebut.

Baca Juga: Proyek Smelter AMMAN Penyumbang Investasi Terbesar di NTB 

2. Mengarah ke tindak pidana pencurian

Isu Penculikan Anak saat Main Lato-lato, Kapolres Mataram: Itu Hoaks!Ilustrasi pencurian (IDN Times/Mardya Shakti)

Mustofa menjelaskan bahwa indikasi tindak pidana penculikan di wilayah Kecamatan Narmada yang beredar viral medsos belum terbukti. Sejauh ini, hasil pemeriksaan yang dilakukan Satreskrim Polresta Mataram terhadap para saksi, tidak ada yang mengarah kepada tindakan penculikan. Akan tetapi lebih mengarah kepada tindak pidana pencurian.

Hal ini terbukti bahwa salah seorang pemilik kios di mana kedua pria tersebut berhenti mengaku tasnya sempat dibawa kabur oleh kedua pria tersebut akan tetapi jarak beberapa meter dibuang kembali.

"Yang jelas berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi oleh Satreskrim Polresta Mataram tidak ditemukan usaha penculikan tetapi yang ada upaya pencurian," terang Mustofa.

3. Hati-hati bermedsos

Isu Penculikan Anak saat Main Lato-lato, Kapolres Mataram: Itu Hoaks!pinterest.com/product school

Mustofa berharap masyarakat agar berhati-hati dalam bermedsos. Informasi yang disampaikan harus benar-benar akurat, karena apa yang disampaikan di medsos akan mempengaruhi ketenangan dan kenyamanan masyarakat.

Begitu pula dengan masyarakat yang melihat atau mendapat informasi melalui medsos. Ia berharap agar tidak cepat menanggapinya secara serius, tidak langsung mengirim kembali ke masyarakat lainnya sebelum mencari tahu atau mendapat kebenaran informasi tersebut.

"Kami atas nama Polresta Mataram mengatakan dengan tegas bahwa percobaan penculikan di Kecamatan Narmada itu tidak ada. Jadi diharapkan masyarakat untuk tenang dan tidak takut secara berlebihan," harapnya.

Ia berpasan kepada masyarakat Kota Mataram pada khususnya dan NTB pada umumnya untuk lebih bijak dan selektif menerima atau menyebar informasi. Supaya betul-betul diklarifikasi ke instansi terkait. Jangan sampai informasi tersebut akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan hidup masyarakat.

Baca Juga: Selama 2022, BPS NTB Catat 1,37 Juta Wisatawan Menginap di Hotel 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya