Ini 20 Kecamatan Level Waspada Curah Hujan Tinggi di NTB 

Ancaman bencana hidrometeorologi terjadi secara tiba-tiba

Mataram, IDN Times - BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi pada dasarian I Bulan Januari 2023. Terdapat 20 kecamatan yang berada di level waspada curah hujan tinggi pada awal Januari 2023.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Nindya Kirana mengatakan, NTB tengah berada pada periode musim hujan. Sehingga curah hujan tinggi banyak melanda wilayah NTB akhir-akhir ini.

"Peringatan dini curah hujan tinggi pada level awas terdapat di Kabupaten Bima yakni di Kecamatan Tambora. Selanjutnya peringatan dini curah hujan tinggi level siaga terdapat di Kabupaten Dompu yakni Kecamatan Pekat," katanya, Sabtu (31/12/2022). 

1. Rincian 20 kecamatan level waspada curah hujan tinggi di NTB

Ini 20 Kecamatan Level Waspada Curah Hujan Tinggi di NTB Bangunan yang rusak di pinggir pantai Kota Mataram akibat hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara, kata Nindya, ada 20 kecamatan yang masuk level waspada curah hujan tinggi. Ke-20 kecamatan itu antara lain di Kabupaten Bima terdapat di Kecamatan Sanggar. Kemudian Kabupaten Lombok Barat terdapat di Kecamatan Narmada.

Selanjutnya Kabupaten Lombok Tengah, terdapat di Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Kopang dan Pringgarata. Di Kabupaten Lombok Timur yakni Kecamatan Aikmel, Masbagik, Montong Gading, Pringgasela, Sambelia, Sembalun, Suela dan Wanasaba.

Kabupaten Lombok Utara terdapat di Kecamatan Bayan, Gangga, Kayangan dan Tanjung serta Kabupaten Sumbawa yakni Kecamatan Labuhan Badas dan Plampang.

Baca Juga: One Gate System ke Gili Tramena Tunggu Edaran Bupati Lombok Utara

2. Peluang curah hujan di atas 100 mm dan 150 mm

Ini 20 Kecamatan Level Waspada Curah Hujan Tinggi di NTB Prakiraan probabilitas curah hujan dasarian I Januari 2023 di wilayah NTB. (dok. BMKG)

BMKG memprakirakan fenomena La Nina masih akan berlangsung hingga Maret 2023, kemudian berangsur menuju kondisi netral. Aliran massa udara umumnya di wilayah Indonesia didominasi oleh angin baratan kecuali wilayah Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian tengah.

Kondisi ini diprediksi akan bertahan hingga awal Januari seiring dengan semakin aktifnya Monsun Asia yang mendominasi wilayah Indonesia. Kondisi tersebut, kata Nindya, mendukung pembentukan awan di wilayah Indonesia. Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori netral hingga hangat dan diprakirakan pada Januari hingga April 2023 secara umum didominasi oleh kondisi netral, yaitu berkisar antara -0.25 hingga 0.25 °C.

Peluang curah hujan pada dasarian I Januari 2023 di NTB dengan intensitas di atas 20 mm per dasarian dan intensitas di atas 50 mm per dasarian berpeluang sangat tinggi terjadi di seluruh wilayah NTB dengan probabilitas di atas 50 persen - 90 persen kecuali di wilayah Lombok bagian utara.

Curah hujan dengan intensitas di atas 100 mm per dasarian diprakirakan terjadi di wilayah Sanggar, Kilo dan Tambora dengan probabilitas 50 persen - 90 persen. Serta di wilayah Lombok Barat bagian selatan dengan probabilitas 50 persen - 80 persen. Terdapat peluang curah hujan di atas 150 mm per dasarian berpeluang terjadi di wilayah Tambora dan Sanggar dengan probabilitas 50 persen - 90 persen.

3. Ancaman bencana hidrometeorologi

Ini 20 Kecamatan Level Waspada Curah Hujan Tinggi di NTB Anggota Polsek Narmada membersihkan pohon yang tumbang di depan SMPN 4 Narmada. (dok. Polsek Narmada)

Nindya menjelaskan memasuki periode musim hujan yang mulai merata di seluruh wilayah NTB, masyarakat diharapkan dapat terus waspada akan adanya bencana hidrometeorologi. Potensi bencana hidrometeorologi dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.

"Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.

Sementara itu, kata Nindya, pada dasarian III Desember 2022 lalu, curah hujan di wilayah NTB didominasi kategori menengah yaitu 51-150 mm per dasarian, tinggi yaitu 151-200 mm per dasarian hingga sangat tinggi yaitu di atas 300 mm per dasarian. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Mertak, Kabupaten Lombok Tengah sebesar 346 mm per dasarian.

Baca Juga: Bergaya Pakai Bahasa Inggris, Siap-Siap Kena Sindir Kantor Bahasa NTB

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya