Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Bima 

Gempa tidak berpotensi tsunami

Mataram, IDN Times - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/4/2022) pukul 12.04.24 WITA. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 4,7.

Episenter terletak pada koordinat 8,58° LS; 118,40° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat Dompu, NTB pada kedalaman 111 km.

1. Akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia

Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Bima Ilustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah.

Gempa yang terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia. Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Bima III MMI. Yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca Juga: 26 Kapal Rute Lembar - Padangbai Disiapkan Layani Pemudik 

2. Tidak berpotensi tsunami

Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Bima google

Hingga saat ini, kata Ardhi, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga Selasa (19/4/2022) pukul 12.22 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

3. Masyarakat diminta tetap tenang

Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Bima Mitigasi bencana Universitas Teknokrat Indonesia melakukan pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul di SMA Tunas Mekar Indonesia. (IDN Times/Istimewa).

Ardhi mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pintanya.

Baca Juga: Dishub NTB Perkirakan 2 Juta Warga Mudik Lebaran Tahun 2022

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya