Dua Lansia yang Terpapar Omicron di NTB Tak Punya Riwayat Bepergian

Satu pasien lansia sudah dinyatakan sembuh

Mataram, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan dua warga yang terpapar Covid-19 varian Omicron di NTB adalah lansia. Masing-masing inisial JDH (72) jenis kelamin perempuan asal Kabupaten Sumbawa dan SBS (61) jenis kelamin perempuan asal Kota Mataram.

Kepala Dinkes Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri di Mataram, Minggu (23/1/2022) menjelaskan dua orang lansia warga NTB yang terpapar Covid-19 varian Omicron terkonfirmasi setelah keluarnya hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Nomor SR.01.07/2/1706/2022 tanggal 20 Januari 2022

1. Terpapar bulan Desember, hasil WGS keluar 20 Januari

Dua Lansia yang Terpapar Omicron di NTB Tak Punya Riwayat Bepergianilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Fikri menjelaskan hasil pemeriksaan WGS dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan tanggal 20 Januari 2022 dengam Nomor SR.01.07/2/1706/2022 perihal laporan hasil pemeriksaan SGTF dan WGS Covid-19.

"Telah dinyatakan terkonfirmasi positif SAR-CoV-2 Varian of Concern Omicron sebanyak 2 orang penderita dari sampel rujukan RSUD Provinsi NTB atas nama JDH, 72 tahun, perempuan asal Kabupaten Sumbawa dan SBS, 61 tahun, perempuan asal Kota Mataram," sebut Fikri.

Baca Juga: Pasokan Minyak Goreng NTB Aman Sampai Enam Bulan, Harga Sudah Turun?

2. Kedua pasien positif Omicron tidak memiliki riwayat bepergian

Dua Lansia yang Terpapar Omicron di NTB Tak Punya Riwayat BepergianIlustrasi warga Sabah kembali dari bepergian (The Star/Asia News Network)

Fikri menambahkan dua warga NTB yang dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron tidak memiliki riwayat bepergian. Pasien inisial JDH terkonfirmasi positif pada tanggal 26 Desember 2021 di RSUD HL Manambai Abdulladir Sumbawa.

Saat ini, JDH telah dinyatakan sembuh, tidak memiliki riwayat bepergian namun memiliki riwayat kontak dengan seorang anaknya yang pulang dari Jakarta 3 hari sebelumnya.

Ditambahkan, JDH baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama jenis vaksin Astrazeneca pada 18 November 2021. Saat ini masih menunggu untuk suntikan dosis kedua. JDH memiliki 27 orang kontak erat dan semua telah dinyatakan negatif berdasarkan pemeriksaan RDT antigen saat pelacakan kontak.

Sedangkan SBS terkonfirmasi positif pada tanggal 13 Desember 2021 di RSUD Kota Mataram. Ia tidak memiliki riwayat bepergian dan pasien sakit cukup lama.

3. Dinkes lakukan tracing dan testing kepada semua kontak erat

Dua Lansia yang Terpapar Omicron di NTB Tak Punya Riwayat BepergianVaksinasi booster kepada pejabat Pemerintah Provinsi NTB yang masuk usia lansia sebagai salah satu upaya mencegah paparan Covid-19 varian Omicron (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini menyebutkan beberapa hal yang telah dilakukan Dinkes untuk pencegahan. Pertama, melakukan tracing lebih lanjut kepada semua orang yang teridentifikasi sebagai kontak erat.

Kedua, melakukan testing kepada semua kontak erat. Ketiga, mengaktifkan kembali Posko Kewaspadaan Covid-19 di setiap desa dan kelurahan. Keempat, pemantauan terhadap orang dengan riwayat perjalanan ke daerah terjangkit dengan melibatkan aparatur desa dan Babinkamtibmas.

Kelima, terus melakukan rujukan sampel WGS ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan pada semua sampel yang dinyatakan positif hasil tes PCR. Ia mengimbau semua lapisan masyarakat untuk tetap tenang, menghindari keramaian, protokol kesehatan tetap dijalankan, menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat. Bagi masyarakat yang belum vaksinasi diminta mengunjungi sentra vaksinasi dan fasilitas kesehatan terdekat. 

Baca Juga: Dua Kasus Covid-19 Varian Omicron Sudah Terdeteksi di NTB

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya