Dikes Usulkan Beasiswa NTB untuk Sekolahkan Dokter Muda ke Luar Negeri

Mayoritas usia tua, NTB terancam kekurangan dokter spesialis

Mataram, IDN Times - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam kekurangan dokter spesialis di rumah sakit-rumah sakit milik pemerintah daerah yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa. Berdasarkan pemetaan dokter spesialis yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB, baru 60 persen rumah sakit umum daerah (RSUD) di NTB yang memiliki dokter spesialis dasar lengkap.

"Karena kebutuhan SDM dokter spesialis ini, harus kita penuhi dan merupakan keniscayaan. Karena dokter spesialis yang senior akan pensiun. Kekurangannya harus di atasi. Kalau tidak ada regenerasi maka yang 60 persen akan berkurang lagi," kata Kepala Dikes Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Sabtu (3/12/2022).

1. Beasiswa luar negeri untuk dokter spesialis

Dikes Usulkan Beasiswa NTB untuk Sekolahkan Dokter Muda ke Luar NegeriIlustrasi lulusan perguruan tinggi (pexels.com/dudumatik)

Fikri mengatakan perlu dilakukan regenerasi dokter spesialis di NTB. Dengan cara menyekolahkan dokter-dokter muda melalui program beasiswa NTB ke luar negeri. Ia mengaku sudah berdiskusi dengan Komisi V DPRD NTB yang membidangi masalah kesehatan, sempat terlontar usulan supaya program beasiswa NTB ke luar negeri juga diarahkan untuk dokter spesialis.

"Karena memang ada beasiswa NTB ke luar negeri. Saya mengusulkan beasiswa luar negeri diarahkan untuk dokter spesialis. Kita sudah diskusi juga dengan Komisi V DPRD NTB. Sempat terlontar usulan-usulan itu," terangnya.

Baca Juga: Dokter Spesialis Tak Mau Jadi PPPK, 49 Formasi di NTB Tak Ada Peminat

2. Distribusi tidak merata, dokter spesialis menumpuk di Kota Mataram

Dikes Usulkan Beasiswa NTB untuk Sekolahkan Dokter Muda ke Luar NegeriIlustrasi Dokter Gigi di Tengah Pandemik COVID-19 (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini juga mengungkapkan dari sisi jumlah, rasio dokter spesialis di NTB 1 : 1.000 penduduk. Kemudian distribusi atau sebarannya banyak menumpuk di Kota Mataram. Ia menyebut, 70 persen dokter spesialis berada di Kota Mataram, ibu kota provinsi NTB.

"Dari sisi kualitas atau kompetensi harus kita tingkatkan terus. Walaupun sudah lulus dokter umum atau dokter spesialis, butuh update keilmuan. Karena kasus terua berkembang. Bagaimana kita menguatkan layanan primer, kaitannya dengan peningkatan kompetensi dokter spesialis," ucapnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB dalam NTB Satu Data, jumlah dokter spesialis di NTB pada 2021 sebanyak 492 orang. Rasionya terhadap 100.000 penduduk sebesar 9,3. Kemudian dokter umum sebanyak 1.429 orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 27.

Selanjutnya, dokter gigi sebanyak 213 orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 4. Selain itu, dokter gigi spesialis jumlahnya sebanyak 20 orang, dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 0,4.

Adapun sebaran dokter spesialis paling banyakdi RS yang berada di Kota Mataram sebanyak 228 orang, Lombok Timur 51 orang, Sumbawa 41 orang, Lombok Barat 30 orang, Lombok Tengah 27 orang, Bima 17 orang, Lombok Utara 13 orang, Kota Bima 9 orang dan Dompu 8 orang.

3. Tak bisa paksa dokter spesialis daftar jadi PPPK

Dikes Usulkan Beasiswa NTB untuk Sekolahkan Dokter Muda ke Luar Negeriilustrasi lowongan kerja (IDN Times/Nathan Manaloe)

Terkait dengan banyaknya formasi dokter spesialis yang tidak ada pelamar dalam rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan Pemprov NTB, Fikri mengatakan pihaknya sudah mengkomunikasikan dengan direktur rumah sakit. Tetapi kembali lagi ke dokter spesialis bersangkutan apakah akan mendaftar menjadi PPPK atau tidak, karena itu merupakan pilihan masing-masing.

"Itu pilihan masing-masing. Kita sudah sampaikan ke kepalanya. Ada yang proaktif, mengkomunikasikan dengan dokter spesialis. Tapi kembali lagi ke pilihan pribadi," katanya.

Kurangnya minat dokter spesialis menjadi PPPK juga berkaitan dengan insentif yang diterima. Saat ini, kata Fikri, belummada standar pemberian insentif kepada dokter spesialis. Tetapi untuk menarik minat dokter spesialis ke daerah, ada Pemda yang menyiapkan fasilitas berupa mobil dan rumah.

Baca Juga: Ayam Taliwang hingga Sate Rembiga Dikirim untuk Korban Gempa Cianjur

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya