Cegah Omicron XBB, NTB Perketat Pengawasan Penumpang dari Singapura 

Kasus Covi-19 subvarian Omicron XBB melonjak di Singapura

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB memperketat pengawasan di Bandara Internasional Lombok menyusul melonjaknya kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron XBB di Singapura. Sebagaimana diketahui, sejak 16 Oktober lalu, NTB dan Singapura sudah terhubung dengan adanya pembukaan penerbangan langsung Singapura - Lombok PP yang dilayani maskapai Scoot.

"Tetap ada kewaspadaan pengawasan yang ketat di bandara. Protokol kesehatan tetap berlaku walaupun kasus melandai di NTB," kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi dikonfirmasi di Mataram, Kamis (27/10/2022).

1. Cermati fenomena peningkatan kasus Omicron XBB di Singapura

Cegah Omicron XBB, NTB Perketat Pengawasan Penumpang dari Singapura Penumpang yang baru turun dari pesawat di Bandara Internasional Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Penerbangan langsung Singapura - Lombok dilayani pada setiap hari Minggu dan Rabu. Untuk jadwal keberangkatannya, Scoot nomor penerbangan TR-258 berangkat dari Singapura (SIN) pukul 07.50 waktu setempat dan tiba di Lombok (LOP) pukul 10.20 WITA.
Sedangkan Scoot nomor penerbangan TR-259 berangkat dari Lombok (LOP) pukul 11.20 WITA dan dijadwalkan tiba di Singapura (SIN) pukul 14.05 waktu setempat.

Dengan adanya penerbangan langsung ini, kata Gita, NTB meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah masuknya Subvarian Omicron XBB ke NTB dari Singapura. Ia mengatakan, Pemprov NTB dan stakeholders terkait mencermati fenomena-fenomena yang terjadi di Singapura.

"Kita mencermati fenomena-fenomena yang terjadi. Sehingga kita mengupayakan vaksin booster dan lain sebagainya," tandas Gita.

Baca Juga: Ekonomi Membaik, Pendapatan Negara di NTB Capai Rp3,9 Triliun

2. Tidak ada pasien Omicron XBB pulang dari NTB

Cegah Omicron XBB, NTB Perketat Pengawasan Penumpang dari Singapura ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sekda NTB ini juga menegaskan belum ada kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB di NTB. Adapun pasien pertama Covid-19 Subvarian Omicron XBB asal Jawa Timur yang sempat heboh mengatakan baru pulang dari Lombok adalah tidak benar.

Karena setelah dilakukan pelacakan, pasien tersebut tidak punya riwayat perjalanan ke NTB. Tetapi pasien tersebut punya riwayat perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Belum ada data all record kita mengenai riwayat masuk ke NTB. Kemudian kita tidak mendapatkan notifikasi dari Jawa Timur ada warganya terkonfirmasi positif. Biasanya, kalau ada kasus ada saling kontak kalau ada yang positif," terang Gita.

3. NTB level 1 di Indonesia

Cegah Omicron XBB, NTB Perketat Pengawasan Penumpang dari Singapura Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi (Dok. Diskominfotik NTB)

Meskipun pandemik Covid-19 di NTB terkendali, lanjut Sekda, tetapi masih ada masyarakat yang tetap menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. Ia mengingatkan masyarakat apabila mengalami gejala sakit, supaya melakukan isolasi mandiri, berobat dan minum vitamin.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri menambahkan perkembangan kasus harian Covid-19 di NTB masih tetap terkendali. Saat ini, NTB masih tetap berada di level 1. Berdasarkan data pada 22 Oktober 2022, rata-rata jumlah penambahan kasus baru sebanyak 2 kasus per hari.

"Kalau memang itu benar dikatakan varian Omicron XBB, kasusnya lagi meninggi di Singapura. Tapi kita di NTB, kasus Covid-19 tetap terkendali," kata Fikri.

Baca Juga: Wisatawan Beralih ke Mandalika, 'One Gate System' di Gili Merepotkan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya