BRIN Targetkan 500 Diaspora Pulang ke Indonesia Jadi Peneliti 

Baru terpenuhi 200 orang

Mataram, IDN Times - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menargetkan sebanyak 500 diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk pulang ke Indonesia menjadi peneliti. Diaspora Indonesia yang telah menempuh pendidikan doktor di berbagai negara di luar negeri diharapkan pulang ke Indonesia untuk ikut mengembangkan riset di Tanah Air.

"Bagaimana kita manarik talenta-talenta riset dan inovasi yang sudah jadi, yang ada di luar negeri untuk bisa masuk ke Indonesia," kata Laksana dikonfirmasi usai pembukaan Pekan Inovasi dan Riset Nasional (PIRN) 2022 di Kantor Gubernur NTB, Senin (11/7/2022).

1. Buka lowongan 500 ASN untuk diaspora jadi peneliti

BRIN Targetkan 500 Diaspora Pulang ke Indonesia Jadi Peneliti Ratusan siswa dan mahasiswa mengikuti PIRN 2022 di NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Laksana menyebutkan BRIN membuka lowongan 500 diaspora menjadi peneliti di BRIN sejak tahun lalu. Namun yang terisi masih sekitar 200 orang. Karena memang syaratnya adalah diaspora Indonesia yang sudah selesai studi doktor di luar negeri.

Untuk menarik minat diaspora pulang ke Indonesia sebagai peneliti memang harus ada yang disiapkan. Laksana menyebut diaspora Indonesia yang menjadi peneliti di luar negeri tidak pulang ke Indonesia tidak hanya masalah gaji. Tetapi juga infrastruktur riset di Tanah Air.

"Lebih dari gaji itu adalah potensi mereka bisa survive di bidangnya. Bisa terus melanjutkan riset dan sebagainya. Karena itu kita besar-besaran menyiapkan infrastruktur riset," terangnya.

Selain itu, kata Laksana, ada juga program post doctoral yang jumlahnya lebih banyak dari kuota 500 peneliti diaspora. Dalam program post doctoral ini, talenta inovasi dan riset dari asing juga bisa ikut.

"Intinya kami ingin aktivitas risetnya dilakukan di Indonesia. Apakah oleh orang Indonesia atau orang asing gak masalah. Sehingga multiplier effectnya lebih besar. Mahasiswa kita bisa ikut dan otomatis ada proses belajar," ucapnya.

Baca Juga: 13 Calon TKI Ilegal Asal Lombok Timur Dipulangkan dari Bintan Kepri 

2. Bentuk talenta riset dan inovasi nasional

BRIN Targetkan 500 Diaspora Pulang ke Indonesia Jadi Peneliti Kepala BRIN Laksana Tri Handoko bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah foto bersama dengan seluruh peserta PIRN 2022. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Laksana menambahkan, BRIN bertanggungjawab untuk pembentukan talenta riset dan inovasi nasional. PIRN menjadi salah satu ajang untuk melihat potensi talenta riset dan inovasi nasional yaang unggul di daerah.

Saat ini, baru ada tiga provinsi di Indonesia yang telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Yaitu NTB, Bali dan Jawa Tengah. Disebutkan ada 72 BRIDA yang sedang berproses pembentukannya tahun ini baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Tiga BRIDA uang sudah terbentuk, yaitu BRIDA NTB fokus terhadap pengembangan riset dan inovasi dalam mendukung industrialisasi. Kemudian BRIDA Bali fokus pada riset dan inovasi salam bidang pemanfaatan obat lokal. Sedangkaan BRIDA Jawa Tengah fokus pada riset dan inovasi dalam bidang industri manufaktur dan pariwisata.

3. Harus disambut gegap gempita

BRIN Targetkan 500 Diaspora Pulang ke Indonesia Jadi Peneliti Pembukaan PIRN 2022 di Kantor Gubernur NTB, Senin (11/7/2022). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan kehadiran BRIN harus disambut gegap gempita. Sudah terlalu lama negeri ini hanya membahas persoalan politik, korupsi dan lainnya.

Menurutnya, elemen paling penting dalam pembangunan adalah inovasi, sains dan teknologi. "Saya kira BRIN ini harus disambut dengan gegap gempita. Sehingga orang mencintai riset, inovasi, sains dan teknologi. Karena tak ada pilihan bagi Indonesia," kata Zulkieflimansyah.

Untuk itu, BRIN tidak boleh bersifat elitis. Tetapi harus disambut di daerah-daerah dengan pembentukan BRIDA. "Kita di NTB sudah punya BRIDA yang bukan hanya tempat inkubasi bisnis. Tapi juga menjadi tempat berekreasi. Sehingga anak sedini mungkin bisa melihat sains dan teknologi," ujarnya.

Baca Juga: Dua Remaja di Lombok Timur Terseret Ombak saat Mandi di Pantai 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya