Bangga! Kini NTB Bisa Produksi Benih Jagung Hibrida 

NTB targetkan mandiri benih tahun 2024

Mataram, IDN Times - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu daerah penghasil jagung nasional. Namun, selama ini, benih jagung masih didatangkan dari luar daerah.

Mulai tahun ini, NTB telah mampu memproduksi benih jagung di dalam daerah. Karena telah dibangun industri benih di Science Technology and Industrial Park (STIP) Banyumulek di Lombok Barat.

"Sudah mulai dioperasionalkan. Kapasitasnya belum penuh karena suplai bahan bakunya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Muhammad Riadi dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Jumat (29/4/2022).

1. Bahan baku benih baru ditanam pada lahan 90 hektare

Bangga! Kini NTB Bisa Produksi Benih Jagung Hibrida Ilustrasi panen jagung (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Riadi menjelaskan tahun ini ditargetkan luas areal tanaman benih jagung seluas 90 hektare untuk benih hibrida. Lokasinya di Kecamatan Pringgabaya dan Wanasaba Lombok Timur, NTB.

Untuk penanaman benih jagung ini, salah satu perusahaan menjadi off taker yaitu PT. Trubus. Perusahaan bermitra dengan petani yang menanam benih jagung. Hasil budidaya petani kemudian diserap oleh perusahaan off taker tersebut.

Selanjutnya, benih jagung hasil budidaya petani diolah lebih lanjut di industri benih yang ada di STIP Banyumulek. Sehingga menjadi benih jagung hibrida yang siap diedarkan kepada petani.

Baca Juga: Perputaran Uang Selama MotoGP Mandalika Capai Rp606,7 Miliar 

2. NTB targetkan mandiri benih pada 2024.

Bangga! Kini NTB Bisa Produksi Benih Jagung Hibrida ilustrasi tanaman jagung (distanbun.ntbprov.go.id)

Riadi menambahkan pihaknya menargetkan NTB dapat menjadi provinsi yang mandiri benih jagung pada 2024 mendatang. Hasil produksi benih jagung hibrida yang sekarang masih belum mampu memenuhi kebutuhan untuk di dalam daerah.

Karena kapasitas produksinya masih sedikit. Kapasitas produksi yang masih sedikit disebabkan lahan untuk penanaman benih jagung yang juga masih sedikit sekitar 90 hektare.

"Tetapi benih jagung hibrida yang diproduksi bisa intul memenuhi kebutuhan di NTB. Selama ini kita datangkan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan benih di NTB. Bahkan ke depannya kita bisa mengirim benih keluar daerah, itu targetnya," ujar Riadi.

3. Pendapatan petani benih naik 4 kali lipat

Bangga! Kini NTB Bisa Produksi Benih Jagung Hibrida Kepala Distanbun NTB Muhammad Riadi (Dok. Pribadi)

Sebagian besar petani di NTB menanam jagung untuk konsumsi. Hanya sebagian kecil yang menanam jagung untuk dijadikan benih. Menurut Riadi, budidaya benih jagung maupun padi sangat menggiurkan. Pasalnya, pendapatan yang diperoleh petani benih dengan petani yang menanam jagung untuk konsumsi jauh lebih tinggi.

Ia menyebut, pendapatan petani benih empat kali lipat dibandingkan hanya menanam jagung untuk konsumsi. Tetapi untuk budidaya benih jagung memang butuh skill tersendiri. Karena ada perlakuan khusus yang diberikan ke tanaman.

"Yang jelas pemdapatan lebih tinggi dibandingkan menanam jagung biasa. Bisa sampai 4 kali lipat daripada menanam jagung konsumsi. Coba perhatikan rata-rata petani penangkar benih itu selalu lebih kaya dibandingkan petani yang biasa nanam tanaman pangan untuk konsumsi," tandasnya.

Baca Juga: Kenaikan Kendaraan 701 Persen, 2,5 Juta Pemudik Diprediksi Masuk NTB 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya