97 Rumah Warga di Lombok Timur Rusak Dihantam Puting Beliung 

Angin menerjang 2 desa di 7 dusun

Lombok Timur, IDN Times - Sebanyak 97 rumah di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak dan Desa Paremas Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan rusak dihantam angin puting beliung, Minggu (9/10/2022).

Bencana angin puting beliung  ini menerjang 7 dusun di dua desa tersebut. 

"Data sementara 7 dusun di Desa Tanjung Luar, 6 dusun yang terdampak 94 unit rumah rusak dan Desa Paremas Dusun Gili Re 3 unit rumah sebagian besar rusak atap," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB Sahdan di Mataram.

1. Tujuh dusun yang dihantam puting beliung

97 Rumah Warga di Lombok Timur Rusak Dihantam Puting Beliung Atap rumah warga yang diterbangkan angin puting beliung. (dok. Pusdalops BPBD NTB)

Bencana angin puting beliung di Desa Tanjung Luar terjadi pukul 15.15 Wita. Akibat hantaman angin puting beliung tersebut, atap rumah warga yang berada di daerah pesisir beterbangan.

Adapun 7 dusun yang terdampak, yaitu Kampung Baru (37 rumah), Kampung Baru Selatan (15 rumah), dan Muhajirin (17 rumah). Kemudian, Kampung Koko (13 rumah), Toroh Selatan (8 rumah), Kampung Tengah (4 rumah), dan Gili Re (3 rumah).

Baca Juga: Tertimpa Pohon Tumbang, Penumpang Mobil Pikap di Lombok Tewas 

2. BMKG Keluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem di NTB

97 Rumah Warga di Lombok Timur Rusak Dihantam Puting Beliung Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia terdapat signifikansi dinamika atmosfer. Sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Lombok Desi Megawati menjelaskan, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini di wilayah NTB menunjukkan adanya sirkulasi siklonik. Membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

Kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin. Secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTB beberapa hari ke depan.

BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 9 - 15 Oktober 2022. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi terjadi di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu.

3. Potensi gelombang tinggi di atas 2 meter di perairan NTB

97 Rumah Warga di Lombok Timur Rusak Dihantam Puting Beliung Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Selain itu, Desi pun memprediksi gelombang tinggi di atas 2 meter terjadi di perairan laut NTB. Seperti Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, dan Samudra Hindia di wilayah selatan NTB. 

Untuk itu, BMKG merekomendasikan agar pihak terkait memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air. Agar siap mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Termasuk pengelolaan lingkungan yang baik dalam membantu pengendalian cuaca ekstrem. Serta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG di seluruh wilayah NTB.

Baca Juga: Jelang WSBK 2022, Maskapai Ramai Buka Direct Flight ke Lombok 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya