Polresta Mataram Ungkap 158 Kasus Penjualan Miras Selama Ramadan

Polisi juga ungkap kasus prostitusi

Mataram, IDN Times - Polresta Mataram melaksanakan konferensi pers terkait kegiatan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang diselenggarakan Polresta Mataram dari tanggal 31 Maret - 13 April 2022. Dari sejumlah kasus yang ditangani, kasus penjualan miras (minuman keras) justru menjadi kasus terbanyak yang ditangani pada bulan Ramadan ini.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi SIK yang pada kegiatan tersebut didampingi Waka Polresta Mataram AKBP Syarif Hidayat juga dihadiri oleh seluruh PJU Polresta serta para terduga dan tersangka yang berhasil diamankan dalam operasi Pekat tersebut.

"Sesuai perintah pimpinan yaitu Kapolda NTB bahwa seluruh jajaran polda NTB melakukan operasi Pekat menjelang Ramadhan 1443 H yang berlangsung selama 14 hari," kata Heri.

1. Ungkap ratusan kasus

Polresta Mataram Ungkap 158 Kasus Penjualan Miras Selama RamadanPolresta Mataram ungkap ratusan kasus dalam dua pekan (Dok Polresta Mataram)

Dari hasil operasi Pekat selama 14 hari tersebut, kata Heri, Polresta Mataram beserta polsek jajaran berhasil mengungkap 22 kasus perjudian, 4 kasus prostitusi dan kasus penjualan Minuman Keras (Miras) adalah 158 kasus.

Pada kasus perjudian berhasil diamankan di 62 tersangka / terduga dengan profesi masing-masing 31 swasta, 7 buruh, 1 pedagang, 3 sopir, 6 IRT, 2 Pembantu Rumah tangga, 3 tidak bekerja, 8 mahasiswa serta 1 PNS.

Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan dalam semua kasus perjudian tersebut yaitu uang tunai 6.249.000 rupiah, 19 alat komunikasi, 3 kartu ATM, 4 buku tabungan, 7 buah rekapan judi togel, 13 kotak kartu domino, bukti transeper, kartu ceki, kartu remi serta beberapa barang lainnya.

Sementara Kasus Prostitusi, polresta dan jajaran berhasil mengamankan 8 orang tersangka yang terdiri dari profesi swasta 4 orang, IRT 1 orang, serta tidak bekerja 3 orang. Seluruh barang bukti yang diamankan seperti uang tunsi 1.700.000 rupiah, 16 alat komunikasi, seprai 2 buah, alat kontrasepsi, sarung, pakaian dalam, Tisu, handuk serta 1 buah buku kas.

Baca Juga: Seorang Dokter di Lombok Ditemukan Tewas di Pinggir Pantai

2. Polisi amankan 158 tersangka penjualan miras

Polresta Mataram Ungkap 158 Kasus Penjualan Miras Selama RamadanPolisi memusnahkan miras yang berhasil disita dari tersangka (Dok Polresta Mataram)

Untuk Kasus Penjualan Miras, polresta dan polsek jajaran selama 14 hari tersebut berhasil mengamankan 158 tersangka, yang seluruhnya bekerja sebagai wiraswasta.

Dari seluruh tersangka berhasil diamankan  miras tradisional jenis tuak sebanyak 102 Derigen (20 liter/cerigen) dan 791 botol plastik ukuran 1, 5 liter. Untuk jenis Brem diamankan 47 botol ukuran 1, 5 liter.

“Minuman jenis Arak sebanyak 1 botol okuran 700 ml, 77 botol minuman Bir Bintang, Guines 45 botol, koktail 4 botol, captain morgan 1 botol ser 12 botol anggur merah. Semua BB miras ini langsung kita musnahkan bersama diakhir acara ini (konferensi pers), " kata Heri.

3. Polisi amankan 69 kendaraan balap liar

Polresta Mataram Ungkap 158 Kasus Penjualan Miras Selama RamadanIlustrasi puluhan motor yang diamankan dari aksi balap liar (Dok/Istimewa)

Heri juga menceritakan pada kesempatan itu, bahwa di samping pelaksanaan operasi Pekat Rinjani 2022 tersebut, guna menciptakan kondisi situasi kamtibmas yang kondusif menjelang Ramadhan 1443 H, polresta Mataram juga melaksanakan kegiatan imbangan atau Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD). Kegiatan itu berupa penindakan hukum balap liar yang sangat membahayakan pelaku dan pengguna jalan lainnya.

"Kami melakukan penindakan balap liar di 3 lokasi yaitu jalan Udayana, jalan lingkar serta Jalan Tohpati,"papar Heri.

Dari penindakan tersebut berhasil diamankan 69 unit Sepeda Motor roda dua yang ikut serta dalam balap liar yang tidak di lengkapi surat-surat kendaraan.

Baca Juga: Usai Penangguhan, Korban Begal di Lombok ini Berharap Tidak Dipenjara

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya