Antisipasi PMK, Pengiriman Ternak dari NTB ke NTT Ditutup Total

Sumba Timur jadi lumbung ternak di NTT

Kupang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  memperketat pengawasan pada pintu-pintu masuk setiap pelabuhan laut, termasuk jalur dari NTB. Tujuannya untuk menangkal masuknya ternak luar dalam rangka mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Sampai sekarang belum ditemukan adanya kasus PMK yang dialami ternak-ternak di Kabupaten Sumba Timur, kami masih terus melakukan pemantauan secara ketat di setiap desa," kata Bupati Sumba Timur, Kristofel Praing seperti dilansir dari Antara pada Kamis, (14/7/2022).

1. Sumba Timur lumbung ternak NTT

Antisipasi PMK, Pengiriman Ternak dari NTB ke NTT Ditutup TotalIlustrasi domba. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Kristofel Praing mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah di daerah itu dalam mencegah penularan penyakit PMK yang telah terjadi di sejumlah daerah di pulau Jawa. Seperti diketahui, Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan lumbung ternak setelah Kabupaten Kupang.

Ia menjelaskan, pemerintah Kabupaten Sumba Timur tidak ingin ada ternak dari luar daerah yang masuk ke daerah ini karena berpotensi menulari penyakit PMK.

Baca Juga: Patah Hati Usai Bercerai, Pria di Bima ini Tenggak Racun Hingga Tewas

2. Jalur laut dijaga ketat

Antisipasi PMK, Pengiriman Ternak dari NTB ke NTT Ditutup TotalIlustrasi Laut (IDN Times/Lia Hutasoit)

Menurut dia, semua pintu masuk di pelabuhan laut yang ada di wilayah Kabupaten Sumba Timur dijaga ketat pihak terkait dalam mendeteksi masuknya ternak-tenak dari luar luar seperti sapi maupun kerbau.

"Pelabuhan laut di Sumba Timur yang sering menjadi tempat pengiriman ternak menuju wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah ditutup total untuk masuknya ternak luar. Ternak jenis apapun dilarang masuk ke Sumba Timur," kata Kristofel Praing.

Dia menambahkan wilayah Kabupaten Sumba Timur hingga saat ini masih bebas dari kasus penularan PMK, karena semua pihak terkait telah berkomitmen untuk selalu menjaga kesehatan ternak-ternak secara serius dengan mencegah masuknya ternak dari luar daerah itu.

3. Antisipasi sebaran di NTT

Antisipasi PMK, Pengiriman Ternak dari NTB ke NTT Ditutup TotalIlustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa sebanyak 435.035 ekor sapi di Indonesia telah menjalani vaksinasi PMK hingga Rabu (13/7) pukul 12.00 WIB.

Data Satgas PMK yang diterima di Jakarta, Rabu (13/7) sore, memperlihatkan bahwa PMK telah menular di sebanyak 248 kabupaten/kota di 22 provinsi di Indonesia dengan mayoritas menyerang sapi. 

Sejauh ini, 365.146 hewan ternak telah terjangkit penyakit itu dengan 122.106 ekor telah sembuh, 236.141 belum sembuh dan 2.174 ekor mati.

Rincian dari yang sakit adalah 353.371 sapi, 8.130 kerbau, 1.198 domba, 2.400 kambing, dan 47 babi. Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh adalah 116.744 sapi, 3.457 kerbau, 513 domba, 1.392 kambing.

Baca Juga: Patah Hati Usai Bercerai, Pria di Bima ini Tenggak Racun Hingga Tewas

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya