Warga Bima Digegerkan Penemuan Tulang Belulang Beserta Kain Kafan

Diduga merupakan tulang belulang bayi 

Bima, IDN Times - Warga Desa Tadewa Kecamatan Wera Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) digegerkan temuan tulang belulang diduga seorang bayi, Selasa (6/12/2022). Belum diketahui siapa yang tega membuang mayat bayi malang itu, namun kuat dugaan dari hasil hubungan cinta terlarang.

Kapolsek Wera Iptu Husnain yang dikonfirmasi via ponsel membenarkan adanya temuan jasad bayi tersebut. Bermula saat dua orang warga bernama Aan Wijoyo dan Saani yang sedang membersihkan semak belukar di perkebunan Desa Tadewa sekira pukul 17.30 Wita.

1. Mayat bayi ditemukan dalam kondisi dikubur

Warga Bima Digegerkan Penemuan Tulang Belulang Beserta Kain KafanFoto kerangka bayi yang terbungkus kain kafan ditemukan warga setempat (Dok/Istimewa)

Ketika itu, warga asal Desa Nangawera ini melihat melihat ada potongan papan yang menyembul keluar di atas tanah. Sementara di bagian atas papan sepanjang 35 sentimeter itu, ditindis dengan sebuah batu.

"Melihat hal itu, lalu mereka mencoba menggalinya," terang dia dihubungi IDN Times, Rabu pagi (7/12/2022).

Setelah puluhan sentimeter digali, mereka mendapatkan kain kafan, lalu menariknya keluar dari dalam tanah. Saat dibuka, ditemukan rambut dan tulang belulang dalam kondisi hancur.

Baca Juga: Upah Minimun Kota Bima Diusulkan Naik Sebesar Rp159 Ribu

2. Bungkusan tulang belulang bayi dibawa ke Polsek Wera

Warga Bima Digegerkan Penemuan Tulang Belulang Beserta Kain Kafanvidio.com

Setelah ada temuan itu, dua saksi bersama sejumlah warga lainnya membawa bungkusan tulang belulang bayi ke Mako Polsek Wera. Barang Bukti (BB) itu langsung diterima oleh Kanit Reskrim dan sejumlah anggota yang sedang berjaga.

"Kami terima laporan dan BB sekitar pukul 20.15 Wita," terang Husnain.

3. Akan diselidiki lebih lanjut

Warga Bima Digegerkan Penemuan Tulang Belulang Beserta Kain Kafan(Ilustrasi garis polisi) Polisi memasang garis dilarang melintas (IDN Times/Fadly Syahputra)

Untuk kepentingan penyelidikan, selanjutnya jasa bayi tersebut kemudian dibawah ke Puskesmas Wera guna dilakukan identifikasi. Memastikan, apakah jasad bayi seperti dugaan awal atau bukan.

Hasilnya, oleh tim medis setempat tidak berani menyimpulkan. Karena kondisi kerangka dalam keadaan tidak utuh, sehingga menyulitkan mereka untuk menyimpulkan.

"Hasilnya, tidak dapat disimpulkan oleh dokter di Puskesmas. Meski demikian, kami akan tetap lakukan langkah-langkah penyelidikan," tandas Husnain.

Baca Juga: Semeru Erupsi, Vulkanologi Gunung Tambora dan Sangiang di Bima Aktif

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya