Puluhan Ton Bawang Merah Hasil Panen Petani Bima Terendam Banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Puluhan ton bawang merah hasil panen petani di Desa Desa Hidirasa Kecamatan Wera Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terendam banjir, Jumat (18/11/2022).
Bawang merah ini merupakan hasil panen petani di desa tersebut.
Tetapi hujan deras selama dua jam mengguyur Kabupaten Bima hingga menggenangi sebagian wilayah setempat.
Akibatnya, puluhan ton bawang merah siap jual memilik petani terendam banjir dan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
"Banjir itu datang dari gunung, lalu merendam belasan tenda warga yang berisi bawang merah siap jual," jelas Kades Hidirasa Arif Rahman yang dikonfirmasi via ponsel, Sabtu (19/11/2022).
1. Diguyur hujan selama 2 jam
Arif Rahman mengatakan, hujan deras mengguyur wilayah selama dua jam dari pukul 13.00 hingga 15.00 Wita. Air hujan ternyata menggenangi lahan bawang termasuk di area menjadi lokasi pengeringan hasil panen petani.
Tenda-tenda lokasi pengeringan bawang merah turut terendam air hingga ketinggian 1 meter. Banjir itu datang dari gunung, lalu merendam belasan tenda warga.
Baca Juga: Limbah di Teluk Bima, Pertamina: Terminal BBM Bima Tidak Ada Masalah
2. Kerugian sekitar Rp250 juta
Bawang merah milik belasan warga yang direndam banjir itu, sebut Arif lebih kurang 25 ton, dengan nilai kerugian sekitar Rp250 juta. Bawang-bawang tersebut diakui tidak bisa dijual lagi, karena sudah mulai membusuk.
"Mana ada orang yang beli kalau bawang sudah mau busuk begini," ungkapnya.
Kalaupun dipasarkan kepada pengepul, mereka akan membeli dengan harga rendah. Bahkan hingga dipatok, separuh dari harga normalnya sekarang ini.
"Itu jika ada yang mau ya. Tapi biasanya jarang yang mau beli kalau sudah mulai busuk," ujar dia.
3. Beban kerugian diharapkan dibantu Pemda Bima
Lebih lanjut, Arif mengaku masih melakukan pendataan tentang jumlah kerugian harus ditanggung petani setempat. Hasil pendataan tersebut, katanya, akan diserahkan kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima.
Ia mengharapkan agar Kabupaten Bima bisa meringankan kerugian harus ditanggung masyarakat.
"Sekarang saya lagi mau turun ajukan permohonan bantuan ke Dispertanbun," akunya.
Pemda pun diharapkan segera mengalokasikan bantuan terhadap korban. Setidaknya setengah dari besaran kerugian dialami masyarakat.
Baca Juga: Tradisi Adat Hanta Ua Pua Bima Peninggalan Kesultanan Bima