Jumlah Pasien DBD di Bima Meningkat Tajam, Tujuh Orang Meninggal Dunia

Jumlahnya meningkat tajam dalam dua hari

Bima, IDN Times - Jumlah warga di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah. Dari dua hari sebelumnya berjumlah 75 kasus, kini meningkat dua kali lipat menjadi 146 kasus. Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak tujuh orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, Faturrahman yang dikonfirmasi mengaku tingkat kematian akibat diserang DBD cukup tinggi. Bahkan mencapai angka hingga 7,7 persen.

1. Tujuh pasien meninggal berasal dari empat kecamatan

Jumlah Pasien DBD di Bima Meningkat Tajam, Tujuh Orang Meninggal DuniaIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Tujuh korban yang meninggal didominasi anak-anak ini, kata Faturrahman tersebar di empat kecamatan dari total 18 kecamatan di Kabupaten Bima. Terdiri dari tiga orang dari Kecamatan Bolo, 2 Kecamatan Sape, 1 di Kecamatan Monta dan 1 orang lainnya di Kecamatan Wera.

Dalam menekan kasus berbasis lingkungan ini, berbagai upaya tengah dilakukan pihaknya. Mulai dari survei jentik nyamuk dan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara menguras, mengubur dan menutup tempat penampung air.

"Langkah ini sedang kami genjot," jelas Faturahman dikonfirmasi, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Prajurit TNI Asal Bima Gugur Ditikam oleh OTK di Papua

2. Lakukan fogging

Jumlah Pasien DBD di Bima Meningkat Tajam, Tujuh Orang Meninggal Duniailustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Selain langkah tersebut, Dikes juga turun lapangan melakukan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Kemudian menggenjot fogging nyamuk di sejumlah wilayah yang terdampak.

Dalam menanggulangi persebaran penyakit ini, pihaknya menggandeng seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Termasuk lintas sektor, camat dan Kepala Desa (Kades).

3. Berasal dari pola hidup tak sehat

Jumlah Pasien DBD di Bima Meningkat Tajam, Tujuh Orang Meninggal Duniawikipedia.com

Tidak hanya itu, pihaknya juga sedang menggejot penyebaran informasi pencegahan DBD melalui saluran media masa. Baik melalui siaran radio, media cetak dan online. 

"Kami juga umumkan lewat masjid dan musala," terangnya.

Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih. Karena virus DBD bisa menyerang warga, berawal dari pola hidup yang tidak sehat.

Baca Juga: 75 Anak di Bima Terjangkit DBD, Lima di Antaranya Meninggal Dunia 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya