Hidup Sebatang Kara, Seorang Kakek di Bima Tewas Terbakar di Rumahnya

Warga baru mengetahui kejadian setelah rumah nyaris hangus

Bima, IDN Times- Kebakaran hebat kembali terjadi di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (26/6/2022) pukul 05.00 Wita. Kali ini terjadi di Dusun Jati Desa Sai Kecamatan Soromandi. Kebakaran itu mengakibatkan rumah panggung sembilan tiang hangus bersama pemiliknya Sam Ila H Durhamid.

"Iya benar kejadiannya di Desa Sai Kecamatan Soromadi," jelas Kapolsek Soromandi Inspektur Dua, Fedy Miharja saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (26/6/2022). 

1. Korban menyalakan api unggun di bawa kolong rumah

Hidup Sebatang Kara, Seorang Kakek di Bima Tewas Terbakar di RumahnyaKobaran api saat membakar rumah dan korban.( Sumber/Facebook)

Kejadian nahas tersebut bermula saat kakek 65 tahun itu menyalakan api unggun dibawah kolong rumah panggungnya. Di mana di sekitar titik tersebut ada tumpukan kayu yang disimpan oleh pemilik rumah. Sehingga api diduga merembet ke tumpukan kayu tersebut dan membuat kobaran api membesar dan membakar seisi rumah.

"Warga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang melihat kejadian, langsung bergegas berusaha memadamkan api," terang mantan Kanit Gakum Satlantas Polres Bima ini.

Baca Juga: Nelayan di Bima Tiba-tiba Hilang dari Perahu, Tiga Rekannya Bingung

2. Korban bersama rumahnya tidak tertolong

Hidup Sebatang Kara, Seorang Kakek di Bima Tewas Terbakar di RumahnyaFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Imam Rosidin)

Keterbatasan peralatan menjadi kendala proses pemadaman oleh warga setempat saat kejadian. Sehingga membuat api dengan cepat melahap semua isi rumah, hingga ludes terbakar rata dengan tanah.

"Kobaran api cukup besar sehingga membuat api cepat membakar semua isi rumah bersama korban. Selain menelan korban jiwa, juga mengakibatkan kerugian berkisar Rp 44 juta," jelas pria asal Lombok ini.

3. Korban hidup sebatang kara

Hidup Sebatang Kara, Seorang Kakek di Bima Tewas Terbakar di RumahnyaProses evakuasi jenazah seorang kakek yang sebelumnya dilaporkan hilang (IDN Times/Ervan)

Kepala Desa Sai Amirudin mengatakan, awalnya kebakaran tidak diketahui oleh warga. Mereka baru berdatangan melakukan pemadaman, ketika rumah beserta isinya nyaris hangus terbakar.

"Bahkan warga baru mengetahui pemilik rumah terbakar ketika kebakaran sudah usai," terangnya.

Menurut dia, korban tinggal seorang diri di rumah, karena sudah cukup lama bercerai dengan isternya. Sedangkan anaknya sudah berkeluarga tinggal di rumah sendiri, tidak jauh dengan rumah korban. 

"Dia sudah lama bercerai dengan istrinya," beber Amirudin.

Dari perkiraan Kades, kerugian materil atas kejadian ini berkisar Rp 45 juta. Selain uang tunai Rp 25 juta dan dokumen haji, api juga membakar beberapa lembar sertifikat tanah milik korban.

Baca Juga: Nelayan di Bima Tiba-tiba Hilang dari Perahu, Tiga Rekannya Bingung

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya