Dituduh Culik Anak, Dua Perempuan Tunawicara di Dompu Nyaris Dipukul

Dua korban ini merupakan tunawicara

Dompu, IDN Times - Nasib tak menyenangkan dialami dua perempuan tunawicara di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Perempuan bernama Risza (22) dan Nani (34) ini nyaris diamuk massa di Desa Dorobara, Selasa malam (31/1/2023). 

Mereka mendatangi wilayah setempat untuk meminta sumbangan. Bahkan saat itu mereka sempat minta izin masuk rumah, namun oleh warga justru menuduh mereka sebagai pelaku yang akan menculik anak.

1. Dicurigai sebagai pelaku penculik anak

Dituduh Culik Anak, Dua Perempuan Tunawicara di Dompu Nyaris Dipukulmoeslim-share.blogspot.com

Insiden itu bermula saat korban jalan keliling minta sumbangan ke warga Desa Dorebara. Aksi mereka terus dipantau oleh warga, hingga dicurigai sebagai pelaku yang akan menculik anak.

Mereka kemudian dikepung bahkan nyaris diamuk massa. Namun cepat dihalau oleh polisi, hingga keduannya berhasil diamankan ke Polsek Dompu.

"Warga menganggap korban ini pelaku penculik anak. Karena di kalangan masyarakat di sana lagi santer diisukan soal isue penculikan anak," terang Kapolsek Dompu, Ipda Arief Syarifudin, Rabu (1/2/2023).

2. Korban tunawicara, datang minta sumbangan

Dituduh Culik Anak, Dua Perempuan Tunawicara di Dompu Nyaris Dipukulpixabay.com

Di hadapan polisi, korban membantah akan menculik anak seperti yang dicurigai oleh masyarakat di Desa Dorebara. Mereka datang di wilayah itu hanya untuk meminta sumbangan ke warga.

"Ternyata gak benar seperti yang dicurigai masyarakat. Mereka ini tunawicara yang yang minta sumbangan," tegasnya.

Saat ini kedua korban masih diamankan di Polsek Dompu. Mereka akan dipulangkan kembali ke rumahnya masing-masing, menunggu jemputan dari pihak keluarga.

"Untuk sementara masih diamankan, sembari nunggu kedatangan keluarga yang jemput," terangnya.

3. Warga diminta tidak gampang termakan isu hoaks

Dituduh Culik Anak, Dua Perempuan Tunawicara di Dompu Nyaris DipukulIlustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat SIK meminta warga tidak mudah percaya pada informasi yang belum pasti kebenarannya. Karena hal tersebut akan merugikan orang lain.

"Harusnya warga Tabayyun dulu, agar tidak gampang termakan issu hoaks," tegas Kapolres.

Menurut dia, tidak semua informasi di media sosial benar-benar terjadi. Seperti isu penculikan saat ini, terkadang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan.

"Ujung-ujungnya menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat seperti kejadian kemarin. Maka dari itu saya minta kroscek dulu setiap informasi, biar gak asal nuduh ini itu ke orang," tandasnya.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya