Diduga Mati Tak Wajar, Makam Warga di Bima Dibongkar Keluarga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Tim forensik kepolisian membongkar makam warga Desa Samili Kecamatan Woha Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (27/5/2022). Pembongkaran makam mendiang Sukardin ini dilakukan menyusul kecurigaan keluarga atas penyebab sebenarnya kematiannya.
Almarhum sejatinya sudah dikebumikan sejak 9 hari lalu atas dugaan serangan jantung. Tetapi pihak keluarga tak percaya sekaligus melaporkan kasusnya ke Polres Bima guna dilakukan proses autopsi jenasah.
"Almarhum meninggal mendadak. Makanya keluarga membongkar makam korban," jelas Camat Woha Irfan saat dihubungi IDN Times.
informasi lain yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung.
1. Keluarga tidak percaya korban memiliki riwayat penyakit jantung
Irfan mengatakan, pihak keluarga tidak percaya penyebab kematian korban dikarenakan penyakit jantung. Mereka membantah korban memiliki riwayat penyakit ini.
Sehingga mereka pun lantas melaporkan ke polisi untuk dilakukan autopsi, guna memastikan penyebab kematian korban.
"Jasad korban langsung diautopsi tertutup di lokasi kejadian," terangnya.
Untuk hasil autopsi belum disampaikan tim forenstik, karena masih banyak tahapan yang harus dilalui. Proses pembongkaran sekaligus penguburan kembali jenazah berlangsung aman dengan pantauan aparat.
"Alhamdulillah, berjalan lancar berkat kerja sama TNI-Polri dan warga," bebernya.
Baca Juga: Kisah Teater Lokal NTB Bertahan dari Gempuran Budaya Asing
2. Keluarga yakin korban meninggal karena racun
Sementara itu, Kabag Ops Polres Bima Ajun Komisaris Polisi Herman membenarkan adanya pembongkaran makam Sukardin untuk keperluan autopsi tersebut. Polisi menindaklanjuti laporan keluarga yang mempertanyakan penyebab kematian korban.
Mereka bahkan yakin, penyebab kematian Sukardin karena racun.
"Dia meninggal saat berada di Kelurahan Sadia Kecamatan Mpuda Kota Bima," terangnya.
Pihaknya kini tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari tim dokter forensik untuk mengetahui penyebab kematian Sukardin. Apakah meninggal karena diracun atau tidak.
3. Korban sempat bertemu kerabat di Bima
Sesuai laporan pihak keluarga, korban memang sempat meminta izin bertemu kerabat di Kota Bima. Tapi setelah itu, mereka malah menerima kabar duka yang menyebutkan Sukardin mendadak sudah meninggal dunia.
Keraguan tersebut akhirnya yang melatari keluarga melaporkan kasusnya ke polisi.
"Kematiannya ini dianggap tidak wajar, makanya keluarga minta dilakukan autopsi," katanya.
Baca Juga: Wagub NTB Apresiasi Pembentukan Forum Jurnalis Perempuan Cabang NTB