Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sample desain surat suara calon tunggal melawan kotak kosong di pilkada (YouTube.com/Komisi II DPR RI)
Sample desain surat suara calon tunggal melawan kotak kosong di pilkada (YouTube.com/Komisi II DPR RI)

Kupang, IDN Times - Bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Orias Petrus Moedak dan Sebastian Salang, yang dikenal dengan sebutan Paket OASE, memutuskan untuk mundur dari kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024-2029. Keputusan ini diambil karena tingginya mahar politik yang mereka nilai memberatkan.

“Dengan penuh rasa hormat kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), kami, Paket OASE; Orias Petrus Moedak dan Sebastian Salang, secara resmi menyatakan tidak mengikuti kontestasi Pilgub NTT tahun 2024,” ujar Orias Petrus Moedak diberitakan Antara, Sabtu (31/8/2024) malam.

1. Pertimbangan matang terkait dinamika politik

Bakal calon gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema (kiri) bersama bakal calon wakil gubernur NTT Jane Natalia Suryanto (kanan) berpose usai menjalani tes kesehatan di RSUP dr. Ben Mboi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (30/8/2024). ANTARAFOTO/Mega Tokan/app/nym.

Orias menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan matang terkait dinamika politik yang berkembang saat ini, serta beberapa persyaratan tambahan dari partai yang dianggap tidak sejalan dengan prinsip nilai yang dipegang teguh oleh Paket OASE.

“Kami merasa bahwa biaya politik yang sangat mahal ini membebani para calon, baik dalam proses pencalonan maupun ketika terpilih nanti,” kata Orias. Ia juga menyoroti risiko terjerumus dalam praktik korupsi akibat tekanan biaya politik yang tinggi.

“Kita sudah melihat begitu banyak kasus terkait hal ini,” tambahnya.

Orias, yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum pada periode April-Desember 2018, sejak awal mengusung tagline "Jangan Mencuri" bersama pasangannya. Tagline ini bukan hanya sebuah pesan moral, tetapi juga prinsip nilai yang selalu mereka perjuangkan.

2. Paket OASE ke luar dari praktik mahar politik

ilustrasi sifat serakah (pixabay.com/S K)

Karena prinsip inilah, Paket OASE memutuskan untuk tidak terlibat dalam praktik mahar politik, meskipun konsekuensinya mereka batal menjadi kontestan dalam Pilgub NTT.

Paket OASE juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih khusus kepada Partai Hanura, mulai dari tingkat DPD hingga pusat, serta kepada Ketua Umum Partai Hanura yang telah memberikan dukungan penuh dengan merekomendasikan Paket OASE sebagai calon.

“Kami berdua mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh tim, relawan, wartawan, dan semua pihak yang telah mendukung dan bekerja dengan caranya masing-masing,” ungkapnya.

3. Orias resmi menjadi Duta Besar RI untuk Jepang

ilustrasi destinasi liburan di Asakusa (unsplash.com/Moiz K. Malik)

Orias menyadari bahwa keputusan ini mungkin mengecewakan, membuat marah, atau sulit diterima oleh sebagian pihak. Namun, meskipun mengundurkan diri, ia menegaskan akan tetap berkontribusi bagi NTT melalui berbagai cara dan inisiatif lainnya, meski tidak melalui jalur politik.

“Kami akan terus berjuang untuk kemajuan daerah ini melalui berbagai cara dan inisiatif lainnya,” katanya.

Paket OASE berharap siapa pun yang terpilih dalam Pilgub NTT 2024 nanti dapat menjalankan amanah dengan baik dan membawa NTT ke arah yang lebih baik. Mereka juga berharap agar spirit "Jangan Mencuri" dapat diterapkan dalam kepemimpinan dan pengelolaan NTT.

Saat ini, Orias mengaku telah ditunjuk sebagai Duta Besar RI untuk Jepang. Ia berjanji akan memperkenalkan potensi budaya dan ekonomi NTT di Jepang, sehingga potensi NTT dapat terus berkembang.

Editorial Team