Terlantar, Sopir Truk Obat-obatan Jual Cincin Kawin untuk Makan

Tiga bulan di Lombok karena kapal tak kunjung datang

Lombok Barat, IDN Times - Kisah pilu menghampiri sopir truk asal Kabupaten Sumba Timur yang luntang-lantung selama berbulan-bulan di Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat.

Yan Rara Lunggi (25), namanya. Sopir truk yang mengangkut obat-obatan dari Surabaya melalui Pelabuhan Lembar Lombok Barat dengan tujuan akhir Pelabuhan Waingapu di Sumba Timur harus rela menjual barang berharga berupa cincin kawin untuk bertahan hidup.

Baca Juga: 10 Tulisan Kocak di Badan Truk Ini Sukses Bikin Pengendara Ngakak

1. Tiga bulan makan dan mandi di lokasi parkir truk

Terlantar, Sopir Truk Obat-obatan Jual Cincin Kawin untuk MakanSopir truk asal Kabupaten Sumba Timur main kartu di lokasi parkir selama tertahan di Lombok IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Yan Rara bersama 95 orang sopir truk asal Kabupaten Sumba Timur lainnya gagal menyeberang ke Pelabuhan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur lantaran kapal KM Egon yang ditunggu truk tak kunjung datang sejak Juli 2021 lalu.

"Kami sudah tiga bulan di lokasi parkir ini [Dusun Serumbung Desa Lembar Selatan] menunggu kejelasan pihak kapal," kata Yan Rara kepada IDN Times, Kamis (2/9/2021).

2. Keluarga di Sumba merasa khawatir

Terlantar, Sopir Truk Obat-obatan Jual Cincin Kawin untuk MakanAdi Lado Supir Truk asal Sumba Timur tertahan di Pelabuhan Lembar selama tiga bulan IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Selama berada di Lombok, istri Yan Rara kerap menelepon karena khawatir dirinya tak kunjung sampai ke Pelabuhan Waingapu. Bahkan, dia harus meminta istrinya untuk mengirim uang demi bertahan hidup di kawasan Pelabuhan Lembar.

"Istri saya sudah kirim uang untuk makan minum di sini. Saya khawatir kalau terlalu lama di sini akan menghabiskan uang lebih banyak lagi," kata Yan Rara.

Selama tiga bulan terlantar di Lombok, Yan Rara telah menghabiskan uang lebih dari Rp2 juta .

"Sekitar segitu. Karena makan minum kami harus beli," katanya.

3. Rindu kampung halaman

Terlantar, Sopir Truk Obat-obatan Jual Cincin Kawin untuk Makantripadvisor/fajarsakti

Selama berada di Lombok, Yan Rara mengaku sangat merindukan kampung halamannya di Sumba Timur.

Namun karena kondisi ini, ia harus merayakan lebaran Idul Adha di Lombok karena belum bisa berangkat menuju pelabuhan Waingapu.

"Lebaran [Idul Adha] di sini. Kemarin syukurnya ada yang kasih daging kurban untuk dimakan sama semua sopir," katanya.

4. Menjual cincin kawin untuk bertahan hidup

Terlantar, Sopir Truk Obat-obatan Jual Cincin Kawin untuk MakanIlustrasi cincin IDN Times/Febriyanti Revitasari

Selama kurun waktu dua bulan, ungkap Yan Rara, uang yang ia bawa dari hasil muat barang telah habis dipakai membeli kebutuhan makan dan minum di Pelabuhan Lembar.

Sampai-sampai ia harus menjual cincin pernikahan untuk bertahan hidup selama menunggu keberangkatan menuju pelabuhan Waingapu Sumba Timur.

"Saya jual. Ini terpaksa karena harus tetap bisa makan. Saya jual kurang lebih seharga Rp.1,2 juta," kata Yan Rara.

5. Belum dapat ongkos tiket truk

Terlantar, Sopir Truk Obat-obatan Jual Cincin Kawin untuk MakanSopir Truk asal Sumba Yan Rara rela jual cincin untuk bertahan di Lombok karena tak ada penyebrangan IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Masalah baru datang menghampiri Yan Rara. Memasuki bulan ketiga hidup di area parkir truk, uang saku telah habis untuk biaya makan dan kebutuhan lain.

"Masalahnya sekarang, biaya untuk beli tiket kapal ini tidak ada. Mau jual apalagi kan?" katanya mempertanyakan.

Ia pun meminta agar pemerintah di Waingapu Sumba Timur dan Pemerintah di NTB bisa memberikan bantuan. 

6. Meminta penyebrangan Lembar-Waingapu dibuka tiga kali

Terlantar, Sopir Truk Obat-obatan Jual Cincin Kawin untuk MakanKM Egon tujuan Lombok-Sumba/dok. Instagram

Pemilik lahan parkir di Depan Timbangan Truk Dusun Serumbung Desa Lembar Selatan, Mustafa (56) meminta agar penyeberangan Lombok-Sumba dibuka tiga kali dalam sebulan, alih-alih hanya dua kali sebulan.

"Kami minta tiga kali. Karena jika ada kasus begini ini kan kasihan teman-teman sopir harus menunggu sampai berbulan-bulan," kata Mustafa.

Dari informasi yang dihimpun IDN Times, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar Ipda Irvan Surahman menjelaskan bahwa hingga saat ini pihak kapal dan PT. Pelni tengah melakukan perbaikan kapal Egon di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.

"Memang belum ada informasi kapan akan menuju Lombok. Sekarang infonya kapal Egon sedang di Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang," pungkas Irvan.

Baca Juga: 3 Bulan Kapal Tak Kunjung Datang, Puluhan Sopir Truk Terlantar 

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya