Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Angin Kencang dan Longsor

Jalur pendakian Gunung Rinjani tetap dibuka

Lombok Utara, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainudin Abdul Majid (ZAM) mengimbau kepada seluruh wisatawan di area destinasi wisata adanya angin kencang dan hujan petir disertai kilat. Imbauan itu ditetapkan sejak tanggal 7 Desember 2020.

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, I Putu Sumiana, Jumat (11/12) mengatakan bahwa, sesuai hasil Analisis BMKG NTB, angin kencang yang melanda wilayah Lombok diprediksi bakal berlangsung hingga dua hingga tiga hari ke depan pekan ini.

Baca Juga: Tak Kalah Indah dengan Rinjani, Coba Daki 5 Bukit di Sembalun Ini

1. Pengunjung Gunung Rinjani diminta waspada

Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Angin Kencang dan LongsorSuasana pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani IDN Times/Ahmad Viqi

Khusus bagi pengunjung yang hendak mendaki ke Gunung Rinjani untuk tetap waspada adanya angin kencang dan potensi hujan lebat disertai petir yang sewaktu-waktu menyebabkan tanah longsor di jalur pendakian.

"Mengingat kecepatan angin selama lima hari terakhir dari arah Utara menuju Selatan mencapai 19-25 knot atau setara dengan 45/km per jam. Ini patut diwaspadai," kata Putu.

2. Meski ada cuaca buruk, pendakian Gunung Rinjani tetap dibuka

Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Angin Kencang dan LongsorGerbang menuju Taman Nasional Gunung Rinjani IDN Times/Ahmad Viqi

Meski kondisi cuaca buruk melanda beberapa wilayah di Pulau Lombok, pendakian ke Gunung Rinjani belum ditutup oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

Hal itu pun diungkapkan langsung oleh Kepala BTNGR, Dedy Asriady Jumat siang pekan ini. Dedy mengatakan, bahwa pihaknya tetap membuka jalur pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani meski cuaca buruk melanda beberapa wilayah Pulau Lombok.

"Kita tetap mengimbau kepada para pengunjung agar tetap waspada dan siaga ketika berada di pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani," tutur Dedy.

Diketahui, beberapa hari terakhir ini potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada pagi hingga malam hari rentan terjadi.

Namun, ujar Dedy, kuota pendakian melalui empat Jalur Gunung Rinjani selama cuaca buruk tak selalu penuh.

3. Tercatat 349 pendaki G. Rinjani hingga 11 Desember 2020

Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Angin Kencang dan LongsorPara pendaki di Pelawangan Sembalun Taman Nasional Gunung Rinjani IDN Times/Ahmad Viqi

Dari Jalur Pendakian Aik Berik, di Wilayah Kabupaten Lombok Tengah hingga Jumat (11/12). Belum ada satu pun pendaki yang mendaftar melakukan pendakian.

Sementara di jalur Senaru di Wilayah Kecamatan Senaru Kabupaten Lombok Utara, jelas Dedy, saat ini jumlah pendaki yang terdaftar sejak Jumat hingga Sabtu (12/12) terdapat 30 pendaki.

Khusus jalur pendakian Timbanuh, yang berada di wilayah bagian selatan Lombok Timur, terdaftar hanya 6 orang pendaki yang melintas menuju Pelawangan Rinjani Wilayah Selatan.

"Nah, untuk jalur favorit yaitu Jalur Pendakian Sembalun di Kecamatan Sembalun Wilayah Kabupaten Lombok Timur. Tercatat jumlah pendakian capai 150 orang hingga Jumat (11/12) pekan ini," ujar Dedy.

Sejauh ini lanjut Dedy, banyak pendaki dari tanggal 9 Desember hingga 11 Desember yang masih berada di empat jalur pendakian tercatat 349 jumlah pendaki.

Baca Juga: 8 Destinasi Wisata di Gunung Rinjani yang Dibuka Saat New Normal

4. Waspada angin kencang, banjir, dan longsor

Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Angin Kencang dan LongsorPara pendaki di Taman Nasional Gunung Rinjani IDN Times/Ahmad Viqi

Dampak dari curah hujan yang cukup tinggi kata Dedy, semua pendaki diminta untuk tetap waspada adanya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang saat berada di jalur pendakian.

Sebab potensi curah hujan yang meningkat khususnya di daerah destinasi wisata pendakian maupun non pendakian Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani patut diantisipasi.

"Kami imbau agar aktivitas mendirikan tenda di area-area yang berpotensi rawan bencana seperti area bertebing, aliran sungai, dan di bawah pohon untuk dihindari," imbau Dedy.

Bila terjadi hujan disertai angin kencang, sangat disarankan untuk tidak berteduh di bawah pohon besar atau rindang yang rentan tumbang dan terkena sambaran petir/kilat.

"Kami juga meminta agar semua pendaki tetap kontrol anggota kelompok agar tidak terpisah dari kelompok dan mengecek kondisi anggota kelompok agar tetap dalam keadaan baik-baik saja," pungkas Dedy.

Baca Juga: Info Rute, Harga Tiket, dan Tips Liburan ke Gunung Rinjani di Lombok

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya