Keluarga di Lombok: Kami Rindu Suara Merdu Syekh Ali Jaber

Kota Mataram, Lombok juga kehilangan sosok Syekh Ali Jaber

Mataram, IDN Times - Suasana duka atas meninggalnya pendakwah Syekh Ali Jaber bukan hanya dirasakan di Jakarta, namun juga terasa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Meninggalnya pendakwah tersebut membuat duka cukup mendalam bagi kerabat dan keluarga almarhum Syekh Ali Jaber di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Lingkungan Monjok Timur.

Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber adalah pendakwah dan ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi yang kemudian menjadi WNI. Dia dikabarkan meninggal dunia di Jakarta pukul 09:30 WITA.

Baca Juga: Adik Ungkap Alasan Jenazah Syekh Ali Jaber Tak Dimakamkan di Lombok

1. Kelurga di Lombok dapat kabar Syekh Ali Jaber meninggal dari media

Keluarga di Lombok: Kami Rindu Suara Merdu Syekh Ali JaberPihak keluarga di Mataram berduka IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Informasi terkait meninggalnya Syekh pertama diterima pihak keluarga di Mataram Lombok melalui media.

"Kami dapat informasi dari media tepat pukul 11:00 WITA. Baru kemudian beberapa menit setelah itu pihak keluarga di Jakarta mengabarkan terkait meninggalnya almarhum," kata Salim Jaber yang merupakan Sepupu Almarhum, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (14/1/2021) siang.

Tadinya, keluarga di Mataram berharap agar jenazah almarhum bisa dimakamkan di Kota Mataram, Lombok.

"Semoga bisa dimakamkan di Lombok. Karena Kakek Almarhum Said bin Ali Jaber dimakamkan di Makam Bintaro, Mataram. Itulah wasiat beliau," kata Salim

Pada pukul 14:00 WITA, kata Salim, empat keluarga anak beliau beserta Istri dan dua misan Almarhum Syekh Ali berangkat menuju Jakarta untuk meminta pertimbangan pihak keluarga. 

"Anak bersama Istri Almarhum sudah berangkat menuju ke Jakarta tadi menuju Jakarta. Mereka berangkat untuk meminta agar jasad beliau bisa dibawa ke Lombok," katanya.

Seperti yang diketahui, jenazah Syekh Ali Jaber akhirnya dimakamkan di kawasan Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021) sore. Diiringi lantunan tahlil dan doa, ulama kelahiran  3 Februari 1976 ini ditempatkan di peristirahatan terakhirnya sekitar pukul 16.50 WIB atau 17.50 WITA.

2. November 2020, kunjungan terakhir Ali Jaber ke Lombok

Keluarga di Lombok: Kami Rindu Suara Merdu Syekh Ali JaberSepupu Syekh Ali Jaber Faisal Jaber IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Saat kunjungan terakhir Syekh Ali Jaber menuju Lombok pada Bulan November 2020 lalu kata Salim merupakan kunjungan terakhir sebelum beliau wafat. 

"Pada bulan November beliau juga sempat meminta agar dimakamkan di Lombok. Dan video itu viral di media sosial," kata Salim.

Sepupu Syekh Ali Jaber lainnya Faisal bin Jaber mengungkapkan pernah berkomunikasi langsung dengan almarhum saat kunjungan terakhir pada bulan November 2020 menuju Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

"Bulan November 2020 lalu saya sempat komunikasi. Beliau ingin sekali kembali ke Lombok," kata Faisal. 

3. Suara mengaji Syekh Ali Jaber bikin rindu pihak keluarga

Keluarga di Lombok: Kami Rindu Suara Merdu Syekh Ali JaberSepupu Syekh Ali Jaber, Salim Jaber IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Mantan Asisten Syekh Ali Jaber, Dedi Jayadi mengungkapkan bahwa suara merdu Syekh Ali Jaber bikin rindu pihak keluarga di Mataram.

Selama menjadi Asisten Syekh Ali kata awal tahun 2015 hingga 2017 lalu, Jayadi kerap meminta agar almarhum mengajarinya mengaji dengan fasih.

"Waktu itu saya sempat diajar beliau mengaji. Dan suara beliau mengaji saat menjadi imam itu bikin rindu," kata Jayadi.

Selama mengikuti dakwa beliau, ungkap Jayadi, beliau sangat dicintai warga Indonesia. Hampir semua daerah lokasi beliau melakukan ceramah cerita Jayadi semua begitu berkesan.

"Ke mana pun beliau ikut saya ikut. Beliau juga menganggap saya sebagai saudara bukan sebagai rekan kerja," cerita Jayadi.

4. Syekh Ali Jaber belajar Bahasa Indonesia dari orang Mataram

Keluarga di Lombok: Kami Rindu Suara Merdu Syekh Ali JaberMantan Asisten Syekh Ali Jaber Jayadi asal Mataram IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Menurut Jayadi, selama tinggal di Indonesia almarhum Syekh Ali Jaber sempat belajar Bahasa Indonesia di Mataram.

Bahkan kata Jayadi, Syekh Ali Jaber belajar mengetik kosa kata Bahasa Indonesia dari asistennya. "Memang beliau bisa bahasa Indonesia, tapi untuk mengetik beliau belajar di saya waktu itu," kata Jayadi.

Atas duka yang ditimpa pihak keluarga di Mataram kata Jayadi, ia berharap agar semua umat yang menyukai beliau mendoakan agar diterima di sisi Allah SWT.

"Hanya itu yang kita minta. Agar beliau selalu didoakan umat seluruh Indonesia," pungkas Jayadi.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Daarul Quran karena Merasa Rumahnya

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya