2. Menciptakan kepercayaan publik melalui personal branding

Ilustrasi tampilan profile Instagram melalui smartphone (Pexels.com/Manav sharma)

Mengapa harus menggunakan konsep personal branding? Secara langsung visitor Instagram selalu melihat dari apa yang bisa dilihat. Namun bagaimana jika yang dilihat tidak memuaskan hati visitor atau calon pelanggan? 

Di sini peran personal branding diperlukan untuk menciptakan kepercayaan sebagai dasar rasa simpati awal. Sederhananya, kita cukup meng-upgrade dari mulai tampilan hingga isi. Personal branding yang dimaksud adalah menciptakan sebuah image, nama dan identitas tersendiri dalam lingkungan media sosila.

Apa tandanya jika kita sudah memiliki personal branding? Orang akan mudah mengenali postingan kita, baik dari tampilan atau looks yang khas, isi ataupun jenis postingan tertentu yang hanya ada di Instagram kita.

3. Kriteria tampilan postingan yang baik

Ilustrasi pengambilan foto melalui smartphone (Pexels.com/Polina Tankilevitch)

Saat kita memposting, postinglah konten dengan kualitas terbaik. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mengubah image melalui tampilan maupun menambah daya jual postingan. Apakah tampilannya dengan resolusi  bagus,  atau tidak sama sekali?

Tampilan dengan resolusi yang baik memberikan citra profesional. Perhatikan resolusi gambar dan kecerahan foto serta rasio atau ukuran yang digunakan. Pilihlah rasio yang paling dekat dengan ukuran yang disediakan seperti rasio 4:4, 4:6, 9:16, 16:9.

Buatlah 3 konten dengan tema atau latar warna yang sama dengan minimal 3 kali posting setiap harinya. Maka postingan kalian akan terlihat lebih rapi karena menggunakan tema pada feed.

4. Kriteria konten yang memikat

Ilustrasi pengambilan foto melalui smartphone (Pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Konten yang menarik bergantung pada apa yang kita posting. Maka kriteria konten yang pertama adalah harus memikat. Apa yang membuat konten itu memikat? Yang pertama tentu saja konten yang dibutuhkan oleh setiap orang. Bisa berupa pengetahuan yang bermanfaat, konten yang menghibur, konten yang mewakili perasaan, situasi ataupun sekadar informasi teraktual.

Ini berlaku untuk content creator maupun pelaku bisnis online. Buatlah rundown selama sebulan atau jadwal terstruktur. Pilihlah topik kekinian, sebisa mungkin buatlah tema yang berhubungan dengan kegunaan akun.

Perlu juga diingat, postingan boleh bermacam-macam tapi juga sebaiknya konsisten dengan kegunaan akun tersebut. Namun, apabila hanya sebatas akun pribadi kamu bisa menunjukkan apa yang kamu sukai atau apa yang dekat dengan jati dirimu. Postinglah sewajarnya, gunakan rule of third ketika memotret.  

Jika ingin menciptakan personal branding yang kuat, buatlah konten yang hanya ada di Instagram kalian. Konten unik yang hanya diposting oleh akun kita. Jangan lupa untuk selalu menambahkan watermark di setiap postingan. Watermark bisa berupa logo, atau nama ataupun inisial, apa pun yang dapat menandai postingan itu adalah milik kita. Hal ini menghindari adanya repost oleh orang lain.

Baca Juga: 5 Isi Pokok Perjanjian Giyanti yang Memecah Mataram Islam

5.Kriteria penulisan menggunakan copywriting

Ilustrasi seorang wanita sedang menulis dengan smartphonenya (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain kriteria postingan dan tampilan ada pula kriteria penulisan atau copywriting. Copywriting dalam sebuah postingan akan sangat mendukung penerimaan maksud yang ingin disampaikan. Buatlah caption atau tulisan dalam postingan yang menarik sehingga membuat orang penasaran.

Sisipkanlah sapaan, informasi terkait postingan dan seruan untuk follow dan tidak lupa konten harus asli. Gunakan bahasa yang semi formal tapi juga tidak kaku. Caption pun tidak boleh asal. Buatlah tulisan yang tidak terlalu panjang atau to the point tapi juga menarik.

Buatlah tulisan dengan sistem yang terstruktur, lugas, dan detail. Selanjutnya, untuk akun bisnis dan creator, kamu bisa menambahkan copymark. Tambahkan pula penawaran atau call to action dengan jelas. Call to action dapat ditambahkan untuk follow up lebih lanjut.

Hal ini memudahkan visitor atau pelanggan pada akun bisnis jika tertarik. Caption dapat berupa apa pun terkait informasi yang disampaikan ataupun hanya sebatas quote. Jika ragu menggunakan kata-kata sendiri, gunakan quote yang baik. Kamu bisa mencarinya di internet dan jangan lupa cantumkan penulisnya. 

6. Kriteria feed atau gallery yang rapih

Ilustrasi tampilan feed Instagram melalui smartphone (Pexels.com/cottonbro)

Selanjutnya hal yang harus diperhatikan adalah memiliki galeri feed yang rapih teratur dan eye-catching. Jika akun mu adalah akun bisnis, maka kerapian galeri menjadi suatu kewajiban. Buatlah galeri dengan tema serupa atau bahkan menggunakan tone color yang sama untuk postingan.

Seperti kita tahu, Instagram memiliki grid dengan 3 baris menurun, jadi postinglah 3 postingan langsung agar gallery feed mu tidak acak acakan atau tumpang tindih. Agar lebih menarik, gunakan tipe postingan carousell. Berikan tema dan ukuran postingan yg sama agar tampilan feed di Instagram terstruktur dan rapih.

7. Kriteria bio atau profil yang terpercaya

Ilustrasi tampilan profile Instagram melalui smartphone (Pexels.com/cottonbro)

Kepercayaan publik tidak dibangun secara instan tapi diberikan dengan komunikasi yang baik secara bertahap, di antaranya menampilkan bio yang baik. Buatlah bio semenarik mungkin latar untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan followers. Agar akun mu menjadi akun profesional, buatlah profil bio dengan rinci yang memberikan rasa percaya kepada orang yang melihatnya.

Bio atau informasi adalah kunci seseorang mempercayai sebuah akun profil. Buatlah bio dengan informasi jelas seperti nama, profesi atau passion, sertakan juga link atau website yang kamu miliki. Kepercayaan publik pun dibangun dari profesionalisme.

Dengan mencantumkan profesi ataupun instansi tentunya akan memberikan dasar kepercayaan dan kesan awal. Berikan pula quote dalam bio, berupa motivasi ataupun hal yang kamu sukai. Bio pun bisa lebih menarik perhatian jika kita menggunakan kutipan. Sedangkan untuk akun bisnis, kamu bisa menggunakan linktree sebagai cara untuk memudahkan followers menemukan beberapa link, seperti nomor kontak, aturan pesanan, cara order ataupun informasi yang dibutuhkan untuk memudahkan followers. 

8. Kriteria highlight yang menggunakan portofolio

Ilustrasi tampilan profile Instagram melalui smartphone (Pexels.com/Manav Sharma)

Highlight adalah kumpulan portofolio mu. Jika kamu seorang creator tentunya highlight adalah link cepat yang menghubungkan postingan sesuai kategori. Buatlah kategori portofolio yang dibutuhkan seperti karya yang telah dibuat atau apa pun yang dapat mendukung tujuan akun dibuat. Portofolio sangatlah penting karena akan menunjukkan track record akun.

Kamu bisa menambahkan kategori pengalaman, journey, tips dan trik dan segala sesuatunya dari arsip story. Jika akun bisnis kamu bisa membuat kategori seperti how to orders, product, testimonials, promo, collections dan lainnya yang bisa mendukung pengunjung untuk berinteraksi. Buatlah pula cover highlight dengan tema yang seragam untuk mempermudah mata followers.

Tambahkan judul yang jelas dengan satu atau dua kata yang mewakili. Dengan memberikan setting terhadap highlight menjadikan tampilan atau looks profil Instagram lebih profesional.

Nah sederhana bukan? Kita tinggal melakukan beberapa perubahan dasar jika ingin mengubah image Instagram. Mulailah sedikit demi sedikit dan jangan melakukan semua langkah sekaligus karena akan membuat akses Instagram menjadi lemah atau lemot.

Lakukan perlahan sambil memilih tema image yang paling tepat. Image Instagram bisa kita ciptakan secara mudah namun tetap ya harus “low profile” untuk mendapatkan simpati publik.

Baca Juga: Budi Daya Maggot Menjanjikan, Mataram Target PAD Rp360 Juta