TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Ayat Alquran bagi Kamu yang Menunggu Jawaban atas Doa-doa

Allah berjanji akan mengabulkan permohonan setiap hamba-Nya

Ilustrasi jawaban Al-Quran atas doa-doamu. (Pinterest/Deen Islam)

Doa merupakan salah satu sarana bagi seorang hamba untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Selain itu, doa juga merupakan bagian dari ibadah dan bahkan saripati ibadah itu sendiri sebagaimana yang disyaratkan oleh Nabi Muhammad SAW, “al-du’a mukhkhu al-ibadah” yakni doa adalah inti ibadah.

Oleh karena itu, doa bukan hanya sekadar permohonan lalu Allah SWT akan mengabulkan doa tersebut, tetapi doa adalah keterhubungan hamba dengan Tuhannya. Doa juga menjadi katup ketenangan jiwa serta sebagai sarana menitipkan dan menggantungkan harapan kepada sang Pencipta.

Berikut 4 ayat dalam Alquran bagi kamu yang sedang menunggu jawaban atas doa-doamu.

1. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan (QS. Al-Insyirah, ayat 5-6)

Fa inna ma’al-usri yusra. Inna ma’al-’usri yusra.

Artinya, “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah, ayat 5-6)

Dalam surat ini, Allah menyatakan dengan indah, “Sesungguhnya, setiap kesulitan, ada kemudahan.” Dia mengulanginya untuk menekankan pesan ini. Allah meminta kita untuk memusatkan perhatian kepada-Nya dan hanya menyembah-Nya.

Dalam ayat Asy-Syarh ayat 5-6 ini, Allah menggunakan kata “kemudahan” dalam bentuk jamak. Hal ini mengimplikasikan bahwa kemudahan selalu dua kali lebih kuat daripada kesulitan atau penderitaan.

Oleh karena itu, tidak peduli seberapa sulitnya situasi, kesulitan tidak akan pernah mengalahkan Karunia Allah Ta’ala. Ayat ini merupakan salah satu ayat yang paling indah dan mengagumkan dalam Alquran. Memberikan pesan harapan dan dorongan.

Baca Juga: 9 Situasi yang Mengharuskan Kamu agar Tetap Diam

2. Allah SWT mengabulkan permohonan doa setiap hamba-Nya (QS. Al-Baqarah, ayat 186)

Wa idzâ sa'alaka ‘ibâdî ‘annî fa innî qarîb, ujîbu da‘watad-dâ‘i idzâ da‘âni falyastajîbû lî walyu'minû bî la‘allahum yarsyudûn.

Artinya, “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah, ayat 186)

Imam Asy Syaukani dalam Fath Al Qadir menjelaskan, ayat tersebut menunjukkan betapa mudahnya bagi Allah untuk menjawab setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang Muslim. Selain itu, juga menandakan cepatnya Allah SWT dalam memenuhi kebutuhan seorang Muslim melalui doa yang diucapkannya. Karena itu, jika seorang Muslim berdoa kepada Allah SWT, maka Dia akan segera memperhatikannya.

3. Allah SWT akan memberikan tambahan nikmat bagi hamba-Nya yang bersyukur (QS. Ibrahim, ayat 7)

Wa idz ta'adzdzana rabbukum la'in syakartum la'azîdannakum wa la'ing kafartum inna ‘adzâbî lasyadîd.

Artinya, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim, ayat 7)

Fakhruddin ar-Razi menerangkan dalam Mafatihul Ghaib bahwa kandungan utama dalam surat Ibrahim ayat tujuh setidaknya ada tiga. Pertama, pada hakikatnya syukur merupakan ungkapan rasa pengakuan diri atas nikmat dari yang Maha Pemberi.

Kedua, janji Allah SWT untuk menambah kenikmatan bagi yang merasa bersyukur. Nikmat tersebut bisa berbentuk jasmani maupun rohani. Nikmat rohani ini jika benar-benar dirasakan maka akan mencapai maqam (derajat) tertinggi yakni cinta kepada-Nya. Sedang nikmat jasmani ialah ketika seseorang selalu menyibukan diri sebagai bentuk rasa syukur, maka semakin banyak nikmat yang ia peroleh.

Ketiga, sikap kufur akan nikmat bisa menyebabkan rasa tersiksa. Rasa tersiksa ini muncul karena ia tidak tahu (tertutup) akan nikmat Allah sehingga ia juga tidak benar-benar mengetahui Allah SWT. Katidak tahuan itulah yang menurut ar-Razi sebagai siksa yang besar.

Yang menarik dalam ayat ini adalah ada pada janji Allah SWT. Secara tegas Allah akan memberikan tambahan nikmat bagi hamba yang bersyukur. Namun, jika berbicara pada orang-orang yang kufur, Allah tidak langsung memberikan azab kepada mereka melainkan hanya mengingatkan bahwa azab-Nya sangatlah pedih. Ini merupakan bentuk kasih sayang-Nya karena Ia tidak secara langsung memberi azab bagi yang kufur.

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya