TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

'Anger Management': 5 Cara Mengekspresikan Marah dengan Lebih Sehat

Menjaga kesehatan mental dengan mengekspresikan rasa marah

Pinterest

Apakah kamu pernah mendengar seruan tentang jangan mengambil keputusan ketika sedang marah?. Tapi jujur saja, kalimat itu tidak mudah untuk dipraktikkan, terlebihkamu tidak tahu caranya. Oleh karena itu, kamu harus bisa melakukan anger management atau mengendalikan emosi marah kamu.

Anger management bukan berarti mencegah atau menahan perasaan marah. Kemarahan merupakan emosi yang normal dan sehat saat kamu tahu bagaimana mengekspresikannya dengan cepat, itulah tujuan dari anger management.

Berikut ini ada 5 cara mengendalikan dan mengekspresikan emosi marah secara positif.

1. Menerima lalu mengenali sumber marah

Pinterest

Kenapa kamu harus mengenali sumber marah? Karena apabila kamu sudah menemukan pemicu kemarahan, maka kamu bisa mengantisipasinya apabila hal-hal tersebut terjadi di kemudian hari. Kamu bisa segera menyadari dan mengatur strategi agar kemarahan tidak mengendalikan kamu, tapi kamu yang mengendalikan kemarahan.

Setelah kamu mengenali sumber marah, kemudian kamu harus menerima perasaan marah itu. Jika kamu marah, maka terima saja. Jangan ditolak, ditampik, dan jangan kamu coba-coba tutupi, sebab dengan menerima kemarahan itu kamu dapat mengatasinya.

Baca Juga: Hasil Riset: Kepribadian Bisa Dilihat dari Selera Musik

2. Beri waktu untuk bereaksi

Pinterest

Saat muncul satu situasi yang menyulut emosi, belajar untuk tidak responsif dalam merespon. Beri dirimu waktu untuk mencerna situasi yang terjadi. Coba untuk terdiam 5 sampai 10 detik untuk memberi ruang pada dirimu sebelum memberikan respon.

Kamu juga bisa mencoba untuk menyendiri hingga dirimu merasa tenang. Bukan untuk menghindari masalah yang sedang terjadi, tapi untuk membuat dirimu tenang dan bisa merespon situasi dengan bijak.

3. Mengatur redaksi

Pinterest

Setelah kamu memberi waktu untuk bereaksi, harapannya diri kamu sudah bisa tenang dalam menanggapi situasi yang terjadi. Lalu langkah selanjutnya, mulai lah memberikan respon dengan redaksi yang tidak memperburuk keadaan.

Cobalah untuk mengungkapkan perasaanmu dengan tegas, fokus pada perasaanmu dan tidak mengatakan hal-hal yang memicu pertentangan. Daripada kamu mengatakan “tuh kan memang kamu tuh tidak pernah bisa dengerin aku”, lebih baik ganti dengan “aku kesal kalau kamu tidak dengar dan perhatiin saat aku lagi cerita”.

Kedua kalimat itu tujuannya sama untuk menyampaikan perasaan marah kamu, tetapi akan menghasilkan respon yang berbeda.

4. Mengekspresikan dengan tepat

Pinterest

Setelah kamu mengenali sumber marah, sudah memberi jeda dan sudah mengatur redaksi, kamu bisa mengekspresikan emosi marah kamu dengan tepat. Misalnya, jika kamu marah pada seseorang, kamu bisa mengkomunikasikan secara langsung dengan narasi yang tegas dan baik. 

Sebagai catatan, marah itu mudah, tapi marah kepada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada saat yang tepat, dengan tujuan yang jelas dan dengan cara yang bisa diterima bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Baca Juga: Lirik Lagu "Musim Mataq" dari Lombok yang Sarat Nasihat

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Hirpan Rosidi, laki-laki kelahiran 1997 yang tidak pandai mendeskripsikan dirinya. Karena kemampuan menulisnya dibawah rata-rata, dia memiliki cita-cita yang dimana dia sendiri tidak terlalu berharap cita-citanya bisa terwujud; yaitu disalah satu rak toko buku, di antara buku-buku dari penulis besar itu, terselip satu judul buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya. Berbekal lulusan Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan kecintaannya pada literasi, menjadikannya ingin membangun perpustakaan untuk anak-anak dan warga di kampungnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya