5 Temuan Psikologi tentang Kepribadian yang Menarik untuk Diamati
Psikosomatis dipicu oleh stres emosional yang berlebihan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, kemajuan informasi tentang psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru beserta teori yang dicetuskannya. Misalnya, Skinner yang mencetuskan aliran behavioristik, Maslow dengan teori aktualisasi diri, Roger Wolcott dengan teori belahan otak, Albert Bandura dengan social learning teory, Daniel Goleman dengan teori kecerdasan emosi, dan masih banyak lagi.
Perkembangan psikologi sekarang menuju psikologi yang kontemporer, yang sesuai dengan perkembangan zaman. Alhasil muncul teori-teori baru dan aliran-aliran baru, seperti Psikologi Lintas Budaya (Cross Cultur Psychology), Psikologi Indgeneus (Indegeneous Psychology), dan Psikologi Positif (Positive Psychology).
Namun di antara banyaknya teori psikologi dan luasnya ruang lingkup psikologi, ada beberapa temuan psikologi yang sering kamu jumpai bahkan kamu lakukan, yang tentu saja menarik untuk diamati. Apa saja itu? Berikut 5 temuan psikologi kepribadian yang menarik untuk diamati.
1. Projection
Buat kamu yang tahu psychological defense mechanism, pasti tidak asing sama istilah proyeksi ini. Proyeksi adalah salah satu cara yang digunakan ketika seseorang mencerminkan keresahannya atau pemikirannya pada orang lain.
Apakah kamu tahu kenapa orang yang suka bully, yang sering menghina orang dengan kata-kata kasar, ternyata punya insecurity yang tinggi? Nah, itu karena bully memproyeksikan keresahannya pada orang lain. Jadi, berbagai ejekan yang ia lontarkan itu sebenarnya adalah ejekan untuk dirinya sendiri.
Proyeksi ini juga bisa terjadi ketika kamu terkesan punya aib. Misalnya, kamu pernah selingkuh dengan cara chatting-an intens sama seseorang. Kemudian ketika kamu melihat pacar kamu sibuk chatting-an juga, padahal dia ngechatnya beneran karena perlu, kamu secara otomatis akan cemburu.
Proyeksi umumnya terjadi karena kamu punya insecurity dan kamu tidak mau terlihat resah karena itu. Oleh sebab itu kamu menutupinya dengan memproyeksikan insecurity kamu ke orang lain. Jadi, buat kamu yang sedang mengalami ini, jangan terlalu lama punya kebiasaan ini ya. Tidak baik!
Baca Juga: Memahami 6 Jenis Cinta Primer yang Dibutuhkan Pria dan Wanita
Baca Juga: 20 Emoji ini Memiliki Makna yang Mendalam, Perhatikan Sebelum Dipakai!
Baca Juga: 10 Mimpi yang Sering Dialami Manusia dan Artinya Menurut Psikoanalisis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.