10 Kutipan Pramoedya Ananta Toer yang Melegenda
Berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pramoedya Ananta Toer terkenal sebagai pengarang novel tahun 1940-an dengan novelnya antara lain Keluarga Gerilya dan Perburuan. Dia lahir di Blora, Jawa Tengah, tanggal 6 Februari 1925 dan meninggal di Jakarta 30 April 2006. Nama asli Pramoedya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana yang tertulis dalam koleksi cerita pendek semi-otobiografinya yang berjudul Cerita Dari Blora.
Pramoedya Ananta Toer memperoleh 16 penghargaan, antara lain Penghargaan Balai Pustaka pada tahun 1951, dan pada tahun 1995 menerima Hadiah Magsaysay dari Filipina. Selain itu, Yayasan Magsaysay memberikan penghargaan kepada Pramoedya dengan alasan bahwa Pram dinilai berhasil melakukan pencerahan dengan cerita yang bernas tentang sejarah kebangkitan dan kehidupan modern masyarakat Indonesia.
Pram juga mendapat penghargaan PEN International pada tahun 1998, mendapat gelar kehormatan Doctor of Humane Letters dari Universitas Michigan tahun 1999, Fukuoka Cultural Grand Prize dari Jepang pada tahun 2000, dan pada 2004 mendapat Norwegian Authors' Union Award untuk sumbangannya pada sastra dunia.
Berikut ini 10 kutipan Pramoedya Ananta Toer yang melegenda.
1. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian
Baca Juga: Mengenal 30 Jenis 'Phile', Perasaan Suka yang Muncul pada Suatu Hal
Baca Juga: 9 Kata Romantis Vinsmoke Sanji yang Sangat Menghargai Wanita
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.