TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Membangun Komunikasi dengan Anak Remaja, Hindari Paksaan!

Gunakan pendekatan yang lebih sesuai

ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/karolina-grabowska)

Kita semua mengalami masa-masa remaja di mana penuh dengan gejolak jiwa. Itulah sebabnya membangun komunikasi yang baik dengan anak remaja bisa menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orangtua. Masa remaja adalah periode yang penuh dengan perubahan, baik secara fisik maupun emosional.

Remaja sering kali mencari identitas mereka sendiri dan ingin lebih mandiri, sehingga terkadang komunikasi dengan orangtua bisa menjadi sulit. Namun, komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat antara anak dan orangtua.

Berikut adalah lima tips membangun komunikasi yang efektif dengan anak remaja. Penting untuk membantu remaja mengatasi tantangan yang mereka hadapi di fase ini.

1. Orangtua harus bisa belajar mendengarkan dengan penuh perhatian

Pertama, aspek penting dalam berkomunikasi adalah mendengarkan. Terlebih bagi anak remaja yang selalu ingin merasa didengar dan dihargai, penting untuk memberikan perhatian penuh saat mereka berbicara. Biarkan anak menyelesaikan apa yang ingin mereka katakan sebelum orangtua merespons.

Ini menunjukkan bahwa sebagai orangtua, kita menghargai pendapat mereka. Ajukan pertanyaan yang menunjukkan ketertarikan dengan apa yang mereka katakan. Serta gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan empati. Hal ini bisa menciptakan ruang bagi remaja untuk merasa aman dan nyaman berbagi pikiran serta perasaannya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Membantu Kamu Mengatasi Burnout 

2. Anak belajar dari apa yang ia lihat dalam diri orangtuanya

Remaja sering kali belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, menjadi contoh yang baik adalah cara paling efektif untuk mengajarkan nilai-nilai komunikasi yang positif.

Hormati pandangan dan perasaan anak, bahkan ketika orangtua tidak selalu setuju dengan mereka. Ini mengajarkan mereka untuk menghargai perbedaan pendapat. Bersikaplah jujur dan terbuka dalam komunikasi. Bagikan perasaan dan pengalaman sendiri sebagai cara untuk membangun kepercayaan dan keterbukaan.

3. Selalu pertimbangkan waktu yang tepat untuk berbicara

Sama halnya seperti orang dewasa, berbicara dengan remaja juga perlu pertimbangan waktu. Memilih waktu yang tepat untuk berbicara dapat membuat perbedaan besar dalam efektivitas komunikasi.

Jangan mencoba berbicara ketika mereka sedang marah, lelah, atau sibuk dengan sesuatu yang penting. Tunggu sampai mereka dalam suasana hati yang lebih baik dan lebih terbuka untuk berbicara. Terkadang, remaja membutuhkan waktu untuk memproses perasaan sebelum siap untuk berbicara.

4. Jangan menggurui, sebaliknya jadilah teman

Anak remaja punya ego yang tinggi, jadi sangat sulit bagi mereka menerima saran apalagi melalui amarah. Bahasa yang digunakan saat berbicara dengan anak remaja bisa sangat memengaruhi bagaimana pesan orangtua diterima. Remaja sering kali sensitif terhadap nada yang terkesan menggurui atau merendahkan.

Oleh karenanya, gunakan bahasa yang setara dan hormati mereka sebagai individu yang sedang tumbuh. Fokus pada apa yang bisa dilakukan daripada apa yang tidak bisa dilakukan oleh mereka. Hindari kata-kata yang bisa membuat mereka merasa dihakimi atau diserang.

Verified Writer

It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya