Keindahan dan Keberanian Tari Buja Kadanda, Warisan Budaya NTB

Tarian tentang peperangan

Bima, IDN Times - Indonesia dikenal dengan keberagaman suku dan budayanya, termasuk Tari Buja Kadanda dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tari tradisional ini menggambarkan keberanian prajurit dalam pertempuran dan dikenal juga sebagai Tari Mpa’a Manca.

Asal usul Tari Buja Kadanda berasal dari Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, dan khususnya hanya dipertunjukkan di desa tersebut.

Karena menggambarkan suasana perang, tarian ini hanya dilakukan oleh dua penari yang membawa tombak, perisai, dan mengenakan pakaian prajurit.

1. Makna tarian buja kadanda

Keindahan dan Keberanian Tari Buja Kadanda, Warisan Budaya NTBTari Buja Kadanda

Tarian Buja Kadanda diciptakan sebagai bentuk apresiasi bagi prajurit yang berjuang untuk mempertahankan daerah. Selain itu, tarian ini juga bertujuan menginspirasi generasi muda untuk menjadi hebat seperti para pendahulunya.

Meski pencipta tarian ini belum diketahui, Tari Buja Kadanda diyakini sudah ada sejak lebih dari 700 tahun lalu dan menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat setempat.

Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Rimpu dari Suku Mbojo di Bima

2. Tentang kostum

Keindahan dan Keberanian Tari Buja Kadanda, Warisan Budaya NTBTari Buja Kadanda

Pakaian para penari terdiri dari lengan panjang, celana panjang, ikat kepala, dan kadang dilengkapi dengan rumbai-rumbai. Aksesoris lainnya meliputi tombak, tongkat Buja Kadanda, dan perisai.

3. Keindahan tari buja kadanda

Keindahan dan Keberanian Tari Buja Kadanda, Warisan Budaya NTBTari Buja Kadanda

Meskipun awalnya hanya dikenal di Desa Maria, kini Tari Buja Kadanda telah tersebar di berbagai acara tari sebagai upaya pelestarian dan pengenalan kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.

Tarian dimulai dengan tabuhan musik pengiring, diikuti kedatangan dua penari dengan senjata, yang memberikan salam kepada penonton sebelum memulai gerakan tari yang memadukan elemen bela diri dengan keindahan gerakan tarian.

Baca Juga: Pantai Lawata Bima yang Memesona Penuh Keindahan 

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya