Berugaq Sekepat, Rumah Adat di Lombok Tempat Sejoli Lamaran

Filosofi dan fungsi utama Berugaq Sekepat

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki banyak budaya dan tradisi yang masih berkembang di tengah masyarakat. Termasuk rumah adat yang saat ini masih dilestarikan di beberapa tempat. Salah satunya adalah Berugaq Sekepat.

Setiap rumah adat akan memiliki bentuk yang unik. Ini adalah salah satu alasan untuk menjadikan identitas untuk rumah adat tersebut. Terdapat pula filosofi di balik bentuk rumah adat tersebut. 

Rumah adat Berugaq Sekepat ini memiliki bentuk seperti gazebo, dengan atap yang terbuat dari daun kelapa. Tetapi dengan seiringnya perkembangan zaman, atap dari sebagian rumah adat satu ini sudah terbuat dari genteng atau seng. 

Berbentuk seperti panggung tanpa halangan dinding, dan hanya terdapat empat penyanggah pilar yang terbuat dari kayu. Dengan lapisan lantai terbuat dari bambu yang dianyam menggunakan tali pintal. Ukuran ruangan sebesar 8 x 3 meter. 

1. Dua jenis rumah adat berugak sekepat

Berugaq Sekepat, Rumah Adat di Lombok Tempat Sejoli LamaranSela Setiani Mutia

Ternyata rumah adat Berugaq dari suku Sasak ini bukan hanya memiliki satu jenis saja. Ada dua jenis, yaitu rumah adat Berugaq Sekepat yang memiliki ciri berupa empat pilar yang menyangga bangunan rumah adat tersebut. Jenis yang kedua adalah rumah adat Berugaq Sekenam yang memiliki enam pilar dalam menyanggah rumah adat tersebut.

Masyarakat yang  memiliki tradisi sangat unik di mana ia tidak mengizinkan sembarang orang untuk memasuki rumahnya. Dengan alasan inilah masyarakat Suku Sasak memutuskan untuk membangun rumah adat Berukaq sekapat di mana untuk para tamu jika berkunjung ke daerahnya. 

Baca Juga: Menikmati Savana Pulau Kenawa di Kabupaten Sumbawa Barat

2. Fungsi

Berugaq Sekepat, Rumah Adat di Lombok Tempat Sejoli LamaranRumah Adat Lombok (commons.wikimedia.org)

Rumah Adat Berugak Sekepat memiliki beberapa fungsi. Salah satunya yaitu untuk menerima tamu asing atau pengunjung yang berdatangan ke daerah suku sasak. Karena masyarakat sana tidak dengan mudah menerima tamu masuk ke dalam rumahnya. 

Fungsi lainnya untuk upacara penerimaan seorang gadis yang sedang dilamar oleh seorang pemuda. 

3. Tradisi sebelum membangun rumah adat

Berugaq Sekepat, Rumah Adat di Lombok Tempat Sejoli Lamaranseputarwisata.com

Rumah adat memiliki nilai sejarah dan filosofi tersendiri dalam membangunnya. Kentalnya sejarah yang melekat pada rumah adat menjadikan rumah adat menjadi situs budaya yang sangat digemari oleh para wisatawan. 

Salah satunya Rumah adat Berugaq Sekepat yang memiliki tradisi tersendiri ketika ingin membangunnya. Yaitu masyarakat suku Sasak akan meneyembelih kambing ketika hendak membangun rumah adat Sekepat ini. 

Banyak wisatawan yang akan berkunjung ke rumah adat satu ini yang merupakan salah satu rumah adat milik suku sasak. Itulah ulasan tentang Rumah Adat Berugak Sepkepat di Lombok. Jika berkunjung ke Lombok, jangan lupa untuk duduk dan mampir di destinasi wisata yang menyediakan Berugaq Sekepat untuk beristirahat.

Baca Juga: Mengenal Tari Wura Bongi Monca dari Bima

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya