Fakta Menarik tentang Suku Mbojo di Bima

Ada dou mbojo dan dou donggo

Suku Mbojo merupakan salah satu suku yang tinggal di Pulau Sumbawa. Pulau ini terdiri dari empat kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima dan Kota Bima. Di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat ada Suku Samawa, sementara di Bima dan Dompu ada Suku Mbojo.

Mbojo juga bisa dikatakan sebagai suku asli dari daerah Bima atau Dou Mbojo (orang Mbojo). Sehingga Mbojo secara umumnya adalah penyebutan pada salah satu suku yang ada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berikut beberapa fakta tentang Suku Mbojo yang wajib diketahui.

1. Dou donggo dan dou mbojo

Fakta Menarik tentang Suku Mbojo di Bimakain tembe (kompas)

Melihat dari garis historisnya, bahwa Mbojo mempunyai 2 pembagian kelompok. Dua kelompok itu adalah kelompok penduduk asli Suku Mbojo atau dou donggo dan kelompok orang asli Bima atau dou mbojo.

1. Kelompok penduduk asli suku mbojo atau dou donggo
Sebutan untuk penduduk asli sering dikenal dengan dou donggo yang menghuni area barat teluk dan menyebar di lembah hingga gunung. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa dou donggo serta penduduk Bima ini terdapat di sebelah timur laut Teluk Bima.

Untuk masyarakat Bima, dikatakan menunjukkan adanya kecenderungan persamaan dengan Suku Sasak Bayan di wilayah Lombok. Orang Donggo serta Sasak Bayan mempunyai ciri yang sama, yakni rambutnya pendek bergelombang, keriting hingga kulit memiliki warna gelap.

2. Kelompok orang Bima atau dou mbojo
Kelompok orang Bima menghuni area pesisir pantai dengan ras bangsa campuran antara Bugis dan Makassar yang mempunyai ciri khas rambut lurus sebagai orang Melayu. Konon, katanya di sini terungkap keberadaan para ncuhi dari Hindia Belanda yang mengawali penduduk di pesisir pantai.

Bahasa Bima masih mempunyai kesamaan dengan bahasa Jawa Kuno yang digunakan oleh penduduk asli dalam bahasa Tarlawi, Donggo dan Kolo. Meskipun masih ada namun pengucapan sudah mengalami perubahan, ada juga yang tetap tetapi mempunyai arti berbeda.

Baca Juga: Melihat Sunrise dari Puncak Bukit Pundu Nence di Bima

2. Bahasa daerah

Fakta Menarik tentang Suku Mbojo di Bimaindikatorbima

Melihat dari perkembangan sejarah, bahasa Bima terdiri dari dua kelompok, di antaranya:

1. Kelompok bahasa bima lama
Bahasa Bima lama seperti halnya bahasa Donggo yang digunakan oleh penduduk Donggo Ipa yang tinggal di pegunungan barat teluk yaitu desa Padende, Kala, Kananta, Mbawa dan Doridungga. Bahwa Tarlawi digunakan penduduk Donggo Ele yang tinggal di pegunungan Wawo Tengah yaitu desa Kuta, Tarlawi, Teta, Sambori dan Kalodu. Bahasa Kolo digunakan penduduk di desa Kolo sebelah timurnya Asakota.

2. Kelompok bahasa bima baru
Secara umumnya disebut dengan Nggahi Mbojo. Bahasa Bima baru yang kerapkali dipergunakan oleh masyarakat umum di daerah Bima. 

Bahasa Nggahi Mbojo menjadi bahasa ibu yang digunakan setiap hari oleh penduduk Bima. Sedangkan untuk masyarakat lama bahasa Bima mempunyai fungsi untuk bahasa pengantar melakukan komunikasi dengan orang luar yang bukan dari kalangan mereka.

3. Aksara bahasa bima

Fakta Menarik tentang Suku Mbojo di BimaPakaian adat Suku Mbojo bernama Sambolo (ragamindonesiatimur.wordpress.com)

Pada umumnya aksara yang digunakan pada bahasa Bima mempunyai kesamaan dengan aksaranya Bahasa Makassar Kuno. Jika kedua aksara itu dilakukan perbandingan dengan aksara Sansekerta. Dapat dipastikan bahwa asalnya kedua aksara dari Sansekerta.

Bahasa Bima mempunyai tingkatan yang dibagi menjadi 3 bagian tingkat yaitu tingkat halus atau bahasa istana. Juga terdapat tingkat menengah yang digunakan sehari-hari dan terakhir tingkat bahasa rendah atau kasar.

Itulah tadi pembahasan mengenai Suku Mbojo dengan berbagai kelompok penduduk dan penggunaan bahasa. Sebagai suku yang sudah ada di Bima sejak lama, keberadaan Mbojo tidak lepas dari pembawaan sejarah.

Baca Juga: Mengenal Tari Wura Bongi Monca dari Bima

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya