Fakta tentang Bahasa Sasak yang Wajib Diketahui
Penulisannya mirip dengan aksara bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Bahasa Sasak adalah bahasa ibu bagi Suku Sasak yang merupakan mayoritas di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bahasa ini erat kaitannya dengan bahasa Bali dan bahasa Sumbawa yang digunakan di pulau-pulau sekitar Lombok. Ketiganya termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.
Beberapa dialek bahasa Sasak kurang mudah dipahami. Bahasa Sasak memiliki sistem tingkatan bahasa yang mirip dengan bahasa Jawa dan Bali. Setiap tingkat memiliki kosakata yang berbeda, penggunaannya tergantung pada status sosial relatif dari pembicara dan lawan bicara.
Meskipun jarang terlihat dalam berbagai kitab saat ini, kadang-kadang teks bahasa Sasak tradisional yang ditulis dalam Lenta dibacakan dalam kegiatan adat tertentu. Sistem penulisan bahasa Sasak hampir mirip dengan aksara Bali.
Baca Juga: Mengenal Kain Songket Sasak, Oleh-oleh Ciamik dari Lombok
1. Pengguna bahasa sasak
Bahasa Sasak dituturkan oleh sebagian besar orang Sasak di Lombok yang terletak di antara Bali (barat) dan Sumbawa (timur). Pada tahun 2010, jumlah penutur bahasa Sasak di Lombok mencapai 2,7 juta jiwa atau sekitar 85 persen dari penduduk Pulau Lombok. Bahasa Sasak digunakan untuk komunikasi keluarga dan pedesaan, namun tidak memiliki status yang resmi. Bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pendidikan, pemerintahan, sastra, dan komunikasi antar etnis.
Suku Sasak bukan satu-satunya suku yang mendiami Pulau Lombok, kurang lebih 300.000 orang Bali mendiami di tepi barat pulau dan dekat Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat. Di daerah perkotaan dengan komposisi etnis yang relatif beragam, ada kecenderungan untuk beralih bahasa ke bahasa Indonesia, umumnya dalam bentuk alih kode dan campur kode, daripada sepenuhnya meninggalkan Sasak.
Baca Juga: Tradisi Nyongkolan, Diyakini Membuat Rumah Tangga Suku Sasak Langgeng