TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain Punya Kelebihan, Ikut Organisasi Kampus juga Ada Kekurangannya

Tidak menjamin mengembangkan kemampuan hard skill!

ilustrasi rekan kerja yang berdiskusi (unsplash.com/Getty Images)

Banyak mahasiswa yang memutuskan untuk mengikuti berbagai organisasi yang tersedia di kampus. Kegiatan ini karena memiliki berbagai manfaat untuk dunia kerja, seperti mempercantik CV lamaran kerja, menambah pengalaman untuk portofolio kerja, dan masih banyak lagi.

Walaupun turut serta bergabung dalam organisasi memberikan keuntungan untuk dunia kerja di masa depan, tetapi terdapat beberapa kekurangan yang mungkin dirasakan ketika menjalaninya. Apa sajakah itu? Yuk, cari tahu di bawah ini!

1. Tidak menjamin mengembangkan kemampuan hard skill

Organisasi kampus umumnya lebih fokus pada pengembangan soft skill, yang biasanya mencakup kepemimpinan, kerjasama tim, dan komunikasi. Sedangkan untuk pengembangan hard skill mungkin kurang memperoleh perhatian yang sama mendalam.

Tidak sedikit organisasi kampus yang tidak menyeimbangkan dengan materi pelatihan teknis atau praktik kerja dalam kegiatannya. Jadi, untuk memperoleh hard skill yang kamu harapkan, kamu tetap harus mengikuti pelatihan khusus.

Selain itu, terdapat pula sejumlah organisasi yang menhgadirkan praktik dalam berorganisasi, tapi tidak akan seintens ketika kamu masuk dalam dunia kerja.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Membantu Kamu Mengatasi Burnout 

2. Pengeluaran bertambah

Sejumlah organisasi kampus kerapkali meminta kontribusi keuangan dari anggotanya untuk membiayai aktivitas organisasi. Untuk mahasiswa yang sebagian besar belum berpenghasilan, mungkin ini bisa terasa berat, apalagi buat mereka yang mungkin telah mempunyai keterbatasan keuangan. 

Akan tetapi, tak semua organisasi kampus mempunyai kebijakan kontribusi keuangan. Jadi, mahasiswa bisa memutuskan untuk memilih organisasi yang sesuai dengan kemampuan keuangannya.

3. Konflik antar anggota

Ketika berkolaborasi atau membuat kegiatan atau event dengan banyak orang dan berkelompok, potensi terjadinya perselisihan sangatlah besar. Walaupun begitu, hal tersebut lumrah terjadi, karena setiap orang mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.

Umumnya penyebab utama terjadinya konflik adalah kurangnya komunikasi yang optimal antar anggota. Ketidakpahaman atau kesalahpahaman tentang informasi yang disampaikan dapat menyebabkan konflik antar anggota.

Oleh karena itu, penting untuk membangun komunikasi yang efektif dan saling mengerti serta memahami ketika bergabung dalam organisasi. Jadi, hal tersebut tidak sampai berujung pada konflik yang meluas.

Verified Writer

Ratna Herlina

IG: ratna0694

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya