The Datu Band Kampanyekan 'Keras Pemetaq' pada Platform Musik Digital
Dapat diputar di Spotify, Joox, Apple Music dan Deezer
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - The Datu merupakan sebuah grup band asal Lombok. Grup band ini berupaya untuk mendistribusikan karya-karya mereka ke seluruh dunia melalui platform music digital.
Lagu-lagu bergenre Pop berbahasa Sasak karya The Datu kini bisa didengarkan di berbagai negara. Itu dapat terjadi setelah The Datu melakukan publikasi melalui aggregator lokal yang dimiliki NTB, yakni Pepadu Badjang.
Lagu-lagunya juga dapat diputar di Spotify, Joox, Apple Music dan Deezer. Salah satu lagu yang didistribusikan berjudul Keras Pemetaq. Lagu ini bergenre pop dan menggunakan bahasa Suku Sasak.
1. Memperkenalkan bahasa sasak dan dedikasi untuk buruh migran NTB
The Datu band konsentrasi membuat lagu-lagu berbahasa Sasak. Lagu-lagunya dipadukan dengan balutan arransmen dan instrumen musik modern.
"Ini kami lakukan sebagai bentuk upaya memperkenalkan tradisi yakni bahasa Sasak ke seluruh dunia, dengan balutan musik modern harapannya bisa lebih diterima," ujar Jien Raharja, vokalis band The Datu kepada IDN Times NTB, di Mataram, Minggu (3/4/2022).
Adapun salah satu lagu yang didistribusikan berjudul Keras Pemetaq yang berarti bekerja keras. Lagu ini bercerita tentang kisah remaja di Lombok yang terpaksa harus bekerja sebagai buruh migran atau TKI ke Malaysia demi bisa menikahi kekasihnya.
Cerita ini terinspirasi dari kondisi nyata di NTB. Di mana banyak warga yang umurnya masih remaja, namun sudah harus bekerja menjadi TKI ke luar negeri, seperti Malaysia.
"Kami kampanyekan lagu Keras Pemetaq, sebagai bentuk dedikasi ke para TKI, juga mengabarkan pada dunia sedikit gambaran kondisi di NTB. Jadi selain mengenalkan bahasa Sasak, kami juga bisa mengenalkan kondisi sosial ekonomi di NTB," tutur Jien.