Masih Aman, Belum Ada Kasus Hepatitis Misterius di NTB

Dikes NTB lakukan surveilans di semua faskes

Mataram, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB menyatakan belum ada laporan kasus hepatitis akut misterius di NTB. Dinkes NTB telah membuat surat edaran ke kabupaten/kota terkait kewaspadaan hepatitis akut misterius.

Surat edaran ke kabupaten/kota untuk meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) Kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.

1. Lakukan surveilans gejala hepatitis di semua faskes

Masih Aman, Belum Ada Kasus Hepatitis Misterius di NTBKepala Dinkes Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Dinkes Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri yang dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Jumat (6/5/2022) mengatakan sesuai dengan surat edaran Kemenkes, pihaknya sudah menindaklanjuti ke seluruh kabupaten/kota di NTB.

Di mana, Dinas Kesehatan melakukan surveilans gejala hepatitis di semua fasilitas kesehatan (faskes) dan mengimbau masyarakat meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). "Laporan resmi (kasus) hepatitis akut sesuai kriteria, sampai saat ini belum ada masuk ke Dinas Kesehatan NTB," ungkap Fikri.

Baca Juga: Harga Tiket MXGP Samota Termurah Rp75 Ribu  

2. Kriteria hepatitis akut misterius

Masih Aman, Belum Ada Kasus Hepatitis Misterius di NTBilustrasi hepatitis C (commons.wikimedia.org/Scientific Animations)

Fikri menyatakan berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pemda baik provinsi dan kabupaten/kota terus melakukan pemantauan perkembangan kasus sindrom jaundice akut di tingkat daerah, nasional, dan global terkait hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya melalui kanal-kanal resmi.

Adapun definisi operasional hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology) berdasarkan WHO. Antara lain, pertama untuk kasus konfirmasi saat ini belum diketahui etiologinya.

Kedua, kasus probable, yaitu seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C, D, E) dengan AST atau ALT lebih dari 500 IU/L, berusia kurang dari 16 tahun. Dan ketiga, epi-linked yaitu seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C, D, E) dari segala usia yang memiliki hubungan epidemiologis dengan kasus yang dikonfirmasi sejak 1 Januari 2022.

3. Kunjungi faskes jika alami sindrom joundice

Masih Aman, Belum Ada Kasus Hepatitis Misterius di NTBIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Direktur RSUD NTB ini mengatakan Kemenkes telah meminta Dinas kesehatan provinsi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom jaundice akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Dengan gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.

Kemudian memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat serta upaya pencegahannya melalui penerapan PHBS. Selanjutnya, menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi faskes terdekat apabila mengalami sindrom jaundice.

Selain itu, membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor. Terutama Dinas Pendidikan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Dinas provinsi bersama dinas Kabupaten kota segera memberikan notifikasi apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun menemukan kasus sesuai definisi operasional kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC).

Baca Juga: Ribuan Wisatawan Serbu Wisata Pantai di NTB

4. KKP diminta tingkatkan pengawasan

Masih Aman, Belum Ada Kasus Hepatitis Misterius di NTBIlustrasi. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Fikri menambahka, Kemenkes juga meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk meningkatkan pengawasan terhadap penumpang dan kru, alat angkut, barang bawaan, vektor, dan lingkungan pelabuhan dan bandara, terutama yang berasal dari negara terjangkit saat ini.

Kemudian meningkatkan upaya promosi kesehatan bagi masyarakat di sekitar wilayah pintu masuk negara baik bandara, pelabuhan, dan pos lintas batas darat negara. Selain itu, mengkoordinasikan pelayanan kesehatan dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit setempat.

Selanjutnya, KKP diminta berkoordinasi dengan Otoritas Imigrasi dalam penelusuran data ketika ditemukan kasus dari warga negara asing. Serta berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan dalam hal mendeteksi penumpang dengan sindrom jaundice
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak usia 11 bulan sampai 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Sejak dipublikasikan secara resmi sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan terus bertambah. Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (<5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Perancis (2), Romania (1) dan Belgia (1).

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah. Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Baca Juga: Pemuda di Lombok Curi BH, Tertangkap Tangan oleh Suami Korban 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya